kau begitu sempurna
di mataku kau begitu indah
na na na na na...
Siapa yang ngga hafal lagu Andra & The Backbone ini? Mungkin bisa diitung sama jari orang yang ngga suka en hafal lagu ini?
Sahabat, pernahkah engkau mengamati lirik lagu-lagu cinta yang beredar di pasaran, entah lagu made in lokal atau buatan luar sana? Itu lho, ada yang bikinan Andra dkk, Sheila on 7, Ungu, Raja, atau bahkan Michael Bubble dan Josh Groban. Soal judulnya, wadduh maap-maap aja, ngga inget semua, tapi ada sih sekelebat, "Sempurna"-nya lagu milik Andra tadi, "Me and Mrs Jones"-nya si Bubble dan "Broken Vow"-nya Mas Groban.
It's ok lah kalau jatuh cinta atau patah hati yang biasa, sesederhana dan sebiasanya lagu cinta zaman nenek moyang kita dulu itu lho, semacam lagunya Bob Tutupoly yang ... di wajahmu kulihat bulan, (nyanyi dong!). Cuma mungkin entah dengan alasan selera atau ada pergeseran makna cinta pada anak muda zaman sekarang, kok ya ide lagunya kian aneh-aneh aja. Entah yang begitu mendewakan dan menganggap wajar jika selingkuh, punya kekasih gelap (berarti ada dong ya kekasih terang-benderangnya je??), cinta yang laksana pedang ketajamannya sampe-sampe bisa membunuh (halah, segitu amat yaa...), atau 'sekedar' tetap memendam cintanya meski tak bisa/harus bersatu, et cetera.
Sah-sah aja orang bilang musik itu kan bahasa universal, terserah orang dong kalo doi gemar lagu-lagu begituan. Tapi pernah ngga mikir, saat melodi itu merasuk raga (hehe, bahasanya amboi...), tanpa disadari, liriknya pun ikut-ikutan menyelinap. Padahal siapa sih yang diagung-agungkan dan dicerca dalam lirik itu? Makhluk juga kan, senasib dengan diri kita, dan sadar ngga bahwa kita ini tiada yang sempurna? Sejenius apapun kita, setampan apapun, sekaya-raya yang waktu kita kecil bilang, hartanya sedunia, kita tetaplah makhluk Tuhan, tak berdaya, yang sebenarnya ngga punya apa-apa, yang nantinya mati terbujur kaku ngga berhak bawa apa-apa selain tabungan amalnya (terserah, mau amal baik atau amal buruk, wong dikasih 2 jalur kok, surga atawa neraka).
Sori man, mungkin kedengarannya super sewot ngebahas lagu-lagu cinta, tapi entah ya, belakangan ini, seiring dengan banyak peristiwa yang terjadi di lingkaran (no no, bukan lingkaran istananya pak SBY, hehe...) alias seputar diriku, orang-orang yang kukenal maupun tidak (let me share the stories later, okay?), aku makin disadarkan tentang pentingnya kita hanya mengagungkan yang satu itu, the one and only, Allah SWT. Cinta manusia bisa berubah kadarnya, bergeser ke lain hati, berubah jadi benci setengah mati atau beneran wafat, karena apa? Ya karena sifat fana kita juga lah yaw, en hanya Dia yang cintanya hakiki, kekal abadi kan? Mm, makanya kenapa ada opini pro-kontra ulama terkait dengan masalah musik dan lirik, kemungkinan besar bersandar pada alasan dampak samping alunan dan isi musik yang bisa membius dan membuai alam sadar kita...
So, siapa sih kita? Siapa sih pasangan hidup kita, anak-anak, teman kita? Tak adalah yang patut disombongkan kawan, dan tak boleh ada.
Hidup cinta hakiki! Allah is the perfect one! Horas! (lirik kiri-kanan...)
... kita berasal dari tanah
dan akan kembali ke tanah
diinjak, terinjak-injak
diangkat derajat, dihinakan-Nya
sekehendak Dia...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
9 comments:
Wah... itulah mbak... yang ada di lingkaran pemusik dan produser memang yang gitu-gitu. Saya punya beberapa lagu cantik (itu juga kata saya sih. hehe...) yang liriknya nggak mengagung-agungkan makhluk. Perasaan, melodinya juga enak didengar, masih easy-listening lah, tapi ya karena nggak termasuk di lingkaran industri musik, mereka pikir nggak akan laku kali ya. :p Belum ada tanggapan nih dari 'pelaku di dalam lingkaran', biarpun sudah ditawarkan beberapa waktu yang lalu. Bosen nunggunya. :(
Karena lirik dan melodi lagu memang harus mempertimbangkan nilai jualnya 'kali ya,Di...sehingga memang harus dibikin lebai begitu...
saya ga hafal tuh bu lagunya andra & backbone.
lebih parah lagi, saya tuh baru tahu klo andra tu personelnya Dewa.
kyahahahaha
* mbak Diah: Kl pk jalur indie gmn mbak? Perlu modal gede ya? Promo via YouTube ajah ;p
*mbak Ayik: hehe, bener mbak, lebai emang :D
* bayu: wah yg ini langka nih, jujur ngaku! Salut Bay!
kalo denger lagu2 yg muji2 kecantikan...kesannya yg kurang cantik gak dpt tempat / gak ada kesempatan utk dipuji2..makanya perlu pelopor nih..
..eh baru inget kan ada lagu "..dia sedang-sedang saja Mak..dia tidak cantik Mak.." itu loooh yang dangdut..
Tulisan terahir itu yang sangat berkesan bagi saya.. menunjukkan Kepasrahan pada yang Esa....
emang langka bu! kemarin ajah temanku bilang aq hidup di lain. kyahahahaha
(gimana mau hafal lagu, TV aja ga punya, radio tape juga ga punya. xixixixi)
Bahasa Bataknya: "agape". Hueheee.. Ngga' deng.
Pokoknya "agape"-lah, cinta yg murni.
Iya, Mbak, mungkin secara langsung ngga' nampak dampak dari lagu2 begitu, tapi secara langsung beugh.. Bisa saja kita sudah menerapkannya.. atau paling tidak, ya setuju.
@ mbak Astra: Ah, lagu Fetty vera kali ya mbak? Halah ketauan deh seleraku dangdut ;p
@ Michael: Thx sdh mampir ya :) Sennegnya ngeblog, jejaring ngga terasa melebar ke mana2, dpt teman & sahabat baru.
@ Bayu: Gpp, itu kan pilihan kamu u ga py radio+tipi :)
@ Hell-Da: Lho, dikau jg Batak tho? Horas jg ah, hehe... Mbak mah batak palsu say, misua yg asli 24 karat!
Post a Comment