dalam duka
kita berguru pada hujan
yang terus menyiram
arang hitam
dengan kesabaran
siang malam
kuncup-kuncup pun bermekaran
meneguhkan harapan-harapan
(Puisi Azzam dalam novel "Ketika Cinta Bertasbih 2", karya Kang Abik)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
duka biarkan sejenak
seperti embun pagi
yang perlahan sirna
dengan sinar matahari
pagi
Post a Comment