Beberapa teman kadang curhat kepadaku, mengeluhkan putra-putrinya yang malaaas sekali membaca, lebih asyik nonton TV, main PS, atau paling lumayan, main game di komputer. Baca? Ahh, jauh-jauh deh itu buku! Jadilah sang ibu yang repot membacakan, meringkaskan bab atau pokok bahasan, atau malah... mengerjakan pe-er anaknya, semata atas nama sayang dan kasihan! Lha, ini yang sekolah bocah opo mboke sih?? Mm, kira-kira bagaimana tanggapan Anda?
Menurutku, semua itu berpulang pada kedua orang tuanya. Kalau orang tua punya kebiasaan membaca dan mencintai buku, pintu terbuka lebar bagi anak-anaknya untuk juga menyayangi buku. Tentu saja ada beberapa syarat penunjang lainnya dong, antara lain menciptakan lingkungan kondusif bagi anak-anak untuk mencurahkan segenap perhatiannya kepada sang buku. Ngga aci dong kalau kita ngajak baca buku yuk, tapi orang tuanya asyik nonton atau malah tertidur pulas sambil mendengkur kan, hehe... Jadi sebenarnya anak makin menikmati kegiatan membaca kalau ibu-bapaknya juga asyik membaca, apalagi diiringi musik lembut (kayak si Buble ini lho yang kebetulan sedang kuputar :)). Mau bentuk buku serius semacam buku pelajaran atau komik maupun koran anak, ngga masyalah...
Di keluargaku, buku bisa dibilang ada di segala penjuru rumah, ruang tamu, ruang keluarga, bahkan di ruang tidur utama dan anak. Dan anak-anakku paliiing heiboh dan antusias kalau diajak ke toko buku atau pameran buku, langsung deh minta jatah. kalaupun sedang 'tanggal tua' en pengeluaran sudah mendekati limit-limit mendebarkan, mereka mau kok diajak ke Zoe Library di Depok, dengan uang hanya 7500, kita sudah bisa baca sepuasnya. Atau sesekali kuajak ke kios buku bekas di jl Sawo menuju stasiun kereta UI, mereka bisa borrong komik Doraemon/Kobo Chan bekas dengan berbekal uang 3 ribu/komik. Meski di sana full keringat dan aneka semerbak bau, mereka asyik-asyik aja tuh. Sedaaap kan?
Belum lagi surga buku dengan diskon lumayan gede juga ada di dekat UI. Mau cari buku "Ketika Cinta Bertasbih 2" karya terbarunya Kang Abik? Atau "Khadijah" yang fenomenal? Atau sekedar mau memberi kado untuk teman yang akan menikah? Di sana banyak sekali pilihan dan kalau tidak hati-hati, bisa-bisa kalap, kantong jebol, dan pulang jalan kaki, hahaha...
So, intinya komitmen bersama di antara kedua orang tua itu yang terpenting. Kan wahyu pertama yang diturunkan kepada Baginda Rasulullah adalah "IQRA! Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan..." ? Jadi, ini sangat klop kan dengan menyemangati anak serta anggota keluarga lainnya untuk hobi membaca.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
hmmm .... biasanya memang kalap ya kalau lihat buku ... ga anak .. ga orangtuanya :-P
Bacalah! Berfikirlah! Carilah arti hidup ini!
Makanya, karena saya menghindari kekalapan itu, jadi 'takut' berkunjung ke toko buku nih. hehe...
Post a Comment