Thursday, December 27, 2007

DERAI DERAI CEMARA

Cipt. CHAIRIL ANWAR

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

juga malam akhirnya berlabuh
dan dingin pun menyebarkan kalam
seperti hujan di ujung melempar sauh
mengekalkan rindu dan cinta dalam-dalam


malam pun berganti subuh
meninggalkan kepekatan malam
pada tulang yang makin merapuh
di pandangan mata yang terus memburam

hidup adalah perjalanan malam
penuh dengan kegelapan
kau tak tahu kapan kan tenggelam

hitam adalah misteri yang kelam
penuh dengan jebakan
kau tak tahu jalan mana yang menikam

di dalam kelam
kau butuh penerang
yang bisa memberi jalan

di kegelapan malam
kau butuh penuntun
agar tak kan melangkah kaki ke jurang

hidup adalah perjalanan malam
kau tak tahu apa yang kan datang
kau tak tahu apa yang kan hilang
kau tak tahu kapan akan tenggelam

karena malam adalah penuh kegelapan
maka bersiaplah dengan bekal

seutama bekal ialah keimanan
itulah jalan penerang

seutama pakaian adalah ketakwaan
itulah pelindung badan

seutama jalan adalah jalan yang benar
untuk itulah kau butuh penunjuk jalan

bersegeralah berjalan mencari cahaya terang
karena malam kan segera beranjak siang
yang teriknya membakar kulit hingga kerontang



(Aahh, inilah salah satu penyair favoritku semenjak masa sekolah dulu. Kata-katanya bernas, dan di usianya yang masih teramat muda, 27 tahun, dia berpulang ke rahmatullah. Acapkali kuhayati, rasanya kala seusianya, pencarianku terhadap hidup dan seluk-beluknya belum lagi sedalam permenungan seorang Chairil Anwar, bahkan mungkin masih sebatas hura-hura, atau tidak sempat merenung karena ditempa lika-liku hidup teramat keras...)

2 comments:

zuki said...

ah ... puisinya ... sampai susah mencari kata-kata yang tepat tuk melukiskannya .. dashyat sekaligus indah sekaligus dalam sekaligus bermakna ... ?

aban bandi said...

chairil anwar yach dia yang menciptakan karya seperti marssman.....bgitu kntal bahasanya...begitu lugas kta2nya.tapi beribu makna pula.........dalam.....dalam skali perasaan yang terkandung didlm puisinya......