kepada pemeluk teguh
oleh CHAIRIL ANWAR
Tuhanku
dalam termangu
aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling
13 November 1943
skip to main |
skip to sidebar
tempat kuruahkan kerinduan, mengais hikmah yang tercecer di tiap jeda kehidupan, dan memaknainya...
About Me
- Diana
- seorang ibu rumah tangga, 1 suami, 2 junior yang oke punya, punya seabrek kesibukan dan angan-angan. Cita-cita tertinggi: masuk surga bareng keluarga :)
Blog Archive
-
▼
2008
(156)
-
▼
February
(15)
- HARE GENE BELUM PERNAH MAKAN DI WARTEG??
- HARGA-HARGA MELONCAT TINGGI DI TRAMPOLIN
- MEMAKNAI HIDUP DENGAN SEDERHANA
- RUSUH TAPI GEMBIRA, HOW IT COME??
- SPECIAL POEM FOR SPECIAL MAN IN MY LIFE...
- TERKAPAR...
- TOTTO CHAN...
- TUGAS KITA ADALAH BERIKHTIAR!
- BULANG (IBU-IBU PETUALANG): PASAR MALAM
- MARI KITA BERSYUKUR!
- ARTI SEBUAH KEMENANGAN
- HAJATAN SPESIAL (part 2)
- HAJATAN SPESIAL (part 1) -- SAINGAN RUSH HOUR!
- MENULIS DENGAN KELOPAK MATA? SUBHANALLAH!
- DOA
-
▼
February
(15)
2 comments:
alhamdulillah ... makasih makasih ... ini puisi kesayangan waktu jaman muda dulu .... :)
Hehe, iya sama, baru ngeh ketika mengutip di pertengahan puisi... :) Alhamdulillah jk jadi 'ajang nostalgia dg Chairil Anwar'
Post a Comment