Tuesday, March 4, 2008

RASULULLAH'S LIFE STYLE...

Sabtu lalu,topik pengajian yang kuikuti membahas tentang terapi herbal islami. Disebutkan di situ bahwa Rasulullah sepanjang usianya yang 63 tahun, hanya pernah 2 kali, itupun yang sekali adalah ketika beliau dalam keadaan sakaratul maut. Subhanallah! Aku sendiri yang belum juga 40 tahun, sudah diterpa sakit berat beberapa kali, terkapar!

Ternyata, rahasia kesehatan prima Rasulullah ada 3, yaitu menjaga pola makan, berbekam (mengeluarkan darah kotor di tubuh), dan aktivitas ruhiyah yang kuat (shalat malam dan shaum sunnah). Untuk makanan, beliau selalu mengomsumsi madu dan kurma sebagai cara untuk memelihara stamina, mencegah rentannya tubuh dari serangan penyakit. Naah, kalau kita mah nunggu sakit dulu baru deh nyadar dan menyesal kan :) Artinya cara yang selama ini kita tempuh tuh keliru berats dong, bukannya mencegah tapi mengobati alias menyongsong sang penyakit datang!

Satu lagi, prinsip "makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang" benar-benar dipegang beliau, apalagi rutinitas menjalankan puasa sunnah sangat membantu untuk mengistirahatkan kerja perut dan alat pencernaan lainnya. Haha, jangan-jangan prinsip kita berseberangan lagi sama beliau, prinsip "balas dendam" plus "selagi gratis" (ini terutama waktu acara makan gratis di kantor pas parti2an atawa kondangan ya kan? Hayo ngaku ;)).

Hari gini shalat malam? Ngantuk bo! Aku harus mengakui memang demikianlah adanya, tapi insya Allah dengan niat kuat, juga support tulus dari 'soulmate' masing2 (ehm...) yang berat itu jadi mudah kok. Ngga percaya? Coba dulu dong!

Alhamdulillah, dapat banyak ilmu kemarin, memang nafsu kudu dikontrol, kalau ngga, yaa kitalah yang akan jadi budak dan diperbudak nafsu kita...

Oya, soal bekam, monggo dijenguk atuh blog suami tercinta,insya Allah infonya padat karya dan lengkap!

So, yuk kita tiru beliau, bukankah Rasulullah sebaik-baik suri teladan kita??

3 comments:

Vaye said...

iya ya ternyata se 'simple' itu cuman karna ga terbiasa jadi beurat jalaninnya. maskasi mbak tulisannuya ngingetin nih :)

Anonymous said...

aku biasa pasang dua jam weker mbak, agar bisa rutin sholat malam, yang satu jam wekernya lembut bunyinya, yang satunya lagi galak, bunyinya keraaaaass sekali, mau tidak mau harus bangun :D kalau dulu di kampung sih biasa bangun sendiri, ´jamnya khan nggak berbeda jauh, di sini khan lain, kemarin2 subuhnya jam setengah tujuan, sekarang sudah jam lima, ntar musim panas jam dua malam lebih deh subuhannya. Tapi bener kok, sholat malam itu indaaaah sekali, rugi kalau lewat satu malam saja ! kalau puasa senin kamis, aku baru belajar merutinkan mbak, Insya Allah .

zuki said...

Banyak sekali pelajaran yang kita bisa petik dari kehidupan Rasulullah. Sering kali pula kita jadi tercenung dan malu kepada diri sendiri, kepada apa yang kita baca, dan kepadaNya ... kalau sudah begitu ... tidak terasa ada yang satu-dua perlahan menetes ... subhanalloh ...