Wednesday, December 3, 2008

ANTARA FEMINA, UMMI, INTISARI, KOMPAS...

Kalau para pembaca setia blogku memperhatikan dengan seksama (tapi pasti tidak dalam tempo sesingkat-singkatnya ya, karena bukan teks proklamasi), gaya tulisanku campur sari banget ya? kadang serius sekali, lain waktu banyak canda-guraunya, lain hari ngawur ngga tahu juntrungannya.

Beberapa tulisanku memang bisa dibilang 'bank tulisan-tulisan lamaku' yang bersemayam nyaman di dokumen, entah itu berupa hasil browsing ke internet atau ya kebanyakan cerpen-cerpenku. Bukan sesuatu yang aneh karena aku memang berangkat dari fiksi, gabungnya juga dengan FLP-nya mbak Asma Nadia dan Helvy Tiana Rosa itu lho... Banyak tips yang kudapat dari rekan-rekan FLP soal menyesuaikan gaya menulis dengan visi-misi media yang kita bidik alias mau kita kirimi karya kita. Semisal kalau kita mau ngirim ke Femina sebaiknya ide ceritanya seputar wanita kosmopolitan dan seluk-beluk problema di sekitar mereka. So udah pasti ngga diterima sama Femina jika tulisannya banyak menyitir ayat suci, namun lebih mungkin disambut hangat di majalah Islam seperti Ummi atau Annida, dengan catatan tambahan pangsa pasarnya beda lagi (ya laen lah yaw, satunya untuk emak-emak alias remako en atunya lagi buat ABG en remaja, hehe...)

Beda lagi kalau kita menyasar koran Kompas, Republika, atau koran Tempo misalnya. 3 media nasional ini punya ciri khas cerpen masing-masing. Coba deh kalau ngga percaya pelototin gaya tulisan cerpen yang masuk, niscaya baru ngangguk-nganggukkan kepala (bukan ngantuk lho ya?). Buatku, cerpen untuk koran Tempo kayaknya makin aneh makin besar kemungkinan untuk diterima deh, dan karena sebab-musabab aku hanya orang biasa en ngga suka aneh-aneh (meski sedikit error, menurut anak-anakku tercinta :D) ya udah, ga pernah minat ngirim cerpen ke sana deh. Kalau ke Femina sebenarnya lumayan sering, biasanya untuk rubrik gado-gado dan cerpen, karena masih lumayan bisa nyambung lah... Demikian juga dengan Intisari, 2 kali tulisanku alhamdulillah berhasil masuk.

Ada ngga yang punya pengalaman soal gonta-ganti gaya menulis? Bagi-bagi yuk...

5 comments:

Sekar Lawu said...

Di, tuliusan di gado-gado femina dirimu pakai nama apa siih ? aku kan penggemar gado2 niih....

Anonymous said...

ohhh mbak e ini suka bikin macam2 toh.. wehh.. jadi pengen ey.. :-) sambil mlirik comment sekar lawu )

Diana said...

Ah mbak ayik, udah lama banget itu, terakhir ya yg kuposting soal Nama Pasaran?... entah di muat atau ngga, hehe... Itu kelemahanku, ngga pernah mantau, cuma ngarep tau2 rekening nambah ;p

Ammar yg baik, bukan suka bikin mcm2 sih, lebih pingin tahu gmn sih kualitas tulisanku, & ngetes yg gampang kan ngirim ke media? Kalo di blog kan pasti dimuat kan punya sendiri :) Yuk nulis+kirim, siapa takut?

Anonymous said...

Asyik mbak. Makasih ya sharingnya, tips n trik ngirim tulisan ke berbagai media. ;)

SERAGAM SEKOLAH TIBYAN said...

salam