Monday, June 9, 2008

MENDIDIKNYA DENGAN SEPENUH CINTA... (bag.1)

(DISARIKAN DARI MATERI TRAINING FOR PARENTS, oleh ARIS AHMAD JAYA, 2008)

"Ketika Anda tidak memiliki waktu untuk buah hati Anda ketika dia masih kecil, maka tunggulah buah hati Anda akan menghabiskan waktu anda ketika Anda tua."


Apa rahasia seorang tua tetap bersemangat menarik becak di pagi buta? Apa pula yang mendasari seorang pemulung sederhana dengan baju penuh tambal sulam dengan riang melangkahkan kaki mengais tiap tempat sampah yang dijumpainya sepanjang perjalanannya? Kekuatan apa yang sedemikian kuat membara mendorongnya untuk tiada mempedulikan tiap bulir keringat yang bercucuran deras, tiap hela nafas yang terbata dihembuskannya, padahal tak sampai sepelemparan batu, kita, yang dikaruniai hidup lebih layak, tiada berujung pangkal berkeluh-kesah sepanjang masa?

Kekuatan rahasia mereka ternyata adalah CINTA. Berapa banyak dari kita melecehkan pengagungan berlebihan terhadap kata ini, entah dengan aneka alasan dan musabab, terlalu romantis, perasa, sensitif, dan lainnya. Padahal kalaulah kita mau merenungi hakikatnya, karena cintalah, segala persembahan 'kan senantiasa mempunyai dermaga untuk dilabuhkan, dan sebab cintalah, sebetik harapan bersemi, berbunga, dan pengorbanan melahirkan buahnya. Dan bagi para pelakon cinta, cinta bukanlah sebuah kata sifat, namun merupakan kata kerja yang perlu pembuktian dengan memberi dan bukan sekedar menerima.

Pedoman pertama Rasulullah dalam mendidik anak-anak kita, yaitu menerima yang sedikit. Tugas kita sebagai orang ta adalah menerima buah hati kita dengan hati terbuka dan cinta yang tulus, seberapa minimnya kelebihan yang dia miliki. belajar menerima yang sedikit itu dengan jadikan diri kita sebagai orang tua yang amanah, hingga tatkal dia gelisah, dalam duka-lara yang sangat, kita senantiasa mampu jadi pelabuhannya,bersedia dalam segala kondisi menerima dirinya.

Belajarlah untuk tidak terlalu banyak menuntut anak, biarkan kasih-sayang ini, keteduhan hati ini, rasa damai yang terpercik diresapinya melalui tangan kita bisa menjadi ladang subur ananda kita untuk menumbuhkan potensi dirinya menjadi bernilai dan berharga.

4 comments:

zuki said...

siaaapppp ... :))))

Anonymous said...

selalu indah memang bicara soal cinta, terutama kalau tidak hanya dengan kata2 saja tapi dengan perbuatan

Anonymous said...

klo sdh tercipta cinta di hati semua pasti akan dilakukan segenap jiwa ;)

danu doank said...

selain titipan gusti allah swt, anak juga ladang untuk belajar, subhanalah... *gmn kbr sekeluarga bu?*