Hm, minggu ini baru kerasa betapa melelahkannya bekerja seperti layaknya orang kantoran. Hal ini kualami sejak kuputuskan untuk membuka praktek konsultasi psikologi di rumah awal Mei lalu. Alhamdulillah klien mulai berdatangan, tapi sekaligus mengandung konsekuensi aku harus melototi segala tetek-bengek persiapan tes, observasi, juga isi wawancara. Dan subhanallah, 1,5 jam menyimak tutur cerita klien tentang masalahnya ternyata sungguh menguras energi dan konsentrasi.
Pekan ini, kesibukan itu dimulai di hari Senin jam 11 siang. Klienku anak kelas 1 SD, berarti aku harus menyiapkan alat tes, krayon, kertas, pensil, dan sebagainya. Sementara esok harinya, klien dewasa, dengan kata lain aku harus 'switch' fokus pada wawancara mendalam, dan kebetulan tidak pakai alat tes (meski sudah kusiapkan). Di luar pernak-penik kerjaan profesional ini, aku sudah kadung janji dengan panitia perpisahan sekolah untuk melatih anak-anak membaca narasi kenangan, jadilah hari Rabu hari paling gedubrakan :) Bagaimana tidak, sedari pagi sudah memutar cucian, nyapu dan menyiram halaman, menyiapkan makan siang untuk putriku yang berencana pulang duluan, terus zeeeeng... berangkat senam jadwal jam 7 sampai 8 (ngaret euy, hehe...), melatih narasi sekitar 1 jam, lantas kabur lagi ke UI, konfirm soal administrasi tes, dan baru tiba di rumah jam 2. Fiuh, bener-bener deh... Mau tahu apa komentar Bos waktu aku utarakan jadwal kegiatanku hari itu sekalian minta izinnya? Yang denger aja udah capek duluan, haha...
Kamisnya sih intensitasnya agak menurun, 'cuma' nonton Puncak Tema kelas 2-3 di lapangan basket, sebelum 'terjebak' dalam rapat perpisahan yang kayak kutu loncat topiknya, dari susunan acara sampai ribet soal seragam, kerah yang begono-begini, warna pesanan, halah, emak-emak bangets dah! Yang asyik, kebetulan aku puasa sunnah dan ke sekolah dengan sepedaan, kebayang 'betapa segarnya' pulang nyepeda di tengah hari mbolong, setengah 1, oh man! Anyway busway, alhamdulillah masih sempet istirahat sebelum ngetes si klien cilik yang datang jam 4 sore.
Barulah Jumat ini kesibukan mengendur. Putri sulungku kuajak berenang bareng dan kami sepakat mbonceng sepeda masing-masing, konvoilah kurang lebih... subhanallah, asyik dan seru, jajan dan cekikikan berdua di kolam. emang sih jadi ngga beneran berenang as usual, but still okelah, jarang banget kita para cewek bisa ngedate duaan aja, biasanya mah 4 in 1, all or none ngono tho... Alhamdulillah, nikmat banget diberi kesempatan sama Allah untuk menikmati denyut kesibukan sekaligus amanat, doakan semoga tetap istiqamah yaa... :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
3 comments:
Alhamdulillah, mbak Diana masih bisa memanfaatkan waktu sibuk secara optimal, daripada cuma leyeh-leyeh nggak karuan kan? ;)
Semoga diberi kekuatan dan dilimpahi barakah Allah. Amiin.
gubrak .. eh gubraks ... :-P
selamat ya mbak, semoga sukses selalu
Post a Comment