Friday, January 30, 2009

WAITING FOR SUNSET...





waiting for sunset
Allah my Lord...
don't let
our faith go down
far away from Your blessings

---

sekeping rindu, cinta sejati
yang senantiasa kujaga baranya
menyala abadi dalam relung hati
menapaki kembali rumah-Nya
dengan hati sebening intan permata...
Aku yakin pasti
Cinta-Nya takkan pernah tergantikan

Thursday, January 29, 2009

SOK SIBUK!





Dua pekanan ini, rambut yang lurus tiba-tiba mengkribo. Ngga mimpi seinci-inci acan mau direbonding (eh ini mah kebalik yah, dasar ketauan ga pernah nyalon, hehe...), juga ngga juga ada rencana terpendam mengubah penampilan.

Nah, si kribo ini teh dateng lebih melulu karena aku jadi seksi (yang ngga ada seksi-seksinya buangets) repot bin riweh untuk seminar parentingnya bu Elly Risman. Sebelum hari H, aku kebagian bikin en nyebar brosur ke semua orangtua SD, jadilah emak nongkrong (catet ya, bukan anak nongkrong lagi euy, dah kagak jaman!)di depan kompi untuk ngelay-out dan pilah-pilih desain mana yang ciamik, trus kabur ke fotokopian, berpulang dulu untuk lipet-lipet, en then lari lagi ke SD, untuk sekedar beruluk salam, say hello, en ujung-ujungnya titip ke guru walas untuk dibagikan ke anak-anak. Tenang tenang, kisah ini belum 'kan berakhir happy di sini, masih "to be continued". Abis itu serasa replay(eh kayaknya lebih tepat de ja vu dech, hihi...), yaitu kirim reminder, trus waskat untuk para pasukan koordinator kelas ngawasin jualan tiket. Naah, ternyata tiket yang mur-mer (pegimane kagak murah, wong cuma ceban, biasanya diluaran dua ratus rebu cing!) ini banyak peminatnya, en lalu-lintasnya sungguh teramat semrawut. Kelas ini pinjem ini, eh taunya alpa dikembaliin sesuai akad, yo wis, opo rak mumet sang jenderal alias kopral merangkap bersih-bersih ini (halah, error tenan...).

Dan 'penderitaan' (inget ya, pake tanda kutip, karena sebenarnya sih insya Allah teteup enjoy kok :D) ini belumlah sampai di ujung kribo. Masih kudu melototin nama-nama untuk ngecek bener ngga si anak ini di kelas ini. Yah, istilah kerennya ngerekaplah siapa aja yang udah beli tiket, dirapiin, untuk diserahterimakan ke bagian registrasi. Nah, si Bos tercintrong udah mulai curigation si istri kok tequn sekalee ngintipin tuh daftar, hm kayaknye sih bentar lagi nyap-nyap dah, haha...

Fiuh, finally... En the show must go on Saturday, please give me your pray, ok pal?

Wednesday, January 28, 2009

DUH RUKUNNYA...




Jika saja
kita yang mengaku dewasa
bisa rukun
adem ayem ngga berantem
seperti dua bocah ini
alangkah kian indahnya dunia kita bukan?

SURAT IMAM AL-GHAZALI KEPADA MURIDNYA





Ilmu adalah cahaya. Demikian kata imam syafi’I dalam syairnya. Karena ilmu begitu penting, Rasulullah saw memerintahkan, “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad.” Namun, ilmu saja tidak cukup. Ilmu harus dimanfaatkan, dengan mengajarkan dan –yang terpenting- mengamalkannya. Imam Al-Ghazali, penulis kitab Ihya Ulumuddin, pernah mengirim surat kepada salah seorang muridnya. Melalui surat itu, Al-Ghazali ingin menyampaikan tentang pentingnya memadukan antara ilmu dan amal. Berikut petikannya.           


"Anakku...

Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesunggunya siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Orang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah orang berilmu (‘alim; ulama) yang tidak memanfaatkan ilmunya.”
Anakku

Janganlah engkau termasuk orang yang bangkrut dalam beramal, dan kosong dari ketaatan yang sungguh-sungguh. Yakinlah, ilmu semata tak akan bermanfaat-tanpa mengamalkannya. Sebagaimana halnya orang yang memiliki sepuluh pedang Hindi; saat ia berada di padang pasir tiba-tiba seekor macan besar nan menakutkan menyerangnya, apakah pedang-pedang tersebut dapat membelanya dari serangan macan jika ia tidak menggunakannya?! Begitulah perumpamaan ilmu dan amal. Ilmu tak ada guna tanpa amal.
Anakku

Sekalipun engkau belajar selama 100 tahun dan mengumpulkan 1000 kitab, kamu tidak akan mendapatkan rahmat Allah tanpa beramal.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm [53]: 39)
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi [18]: 110)
Anakku

Selama tidak beramal, engkau pun tidak akan mendapatkan pahala. Ali Karramallahu wajhahu berkata, “Siapa yang mengira dirinya akan sampai pada tujuan tanpa sungguh-sungguh, ia hanyalah berangan-angan. Angan-angan adalah barang dagangan milik orang-orang bodoh.
Al-Hasan Al-Basri rahimahullah berkata, “Meminta surga tanpa berbuat amal termasuk perbuatan dosa.”
Dalam sebuah khabar, Allah SWT berfirman, “Sungguh tak punya malu orang yang meminta surga tanpa berbuat amal.”
Rasulullah saw bersabda, “Orang cerdas ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang bodoh ialah siapa yang memperturut hawa nafsunya dan selalu berangan-angan akan mendapatkan ampunan Allah.”
Anakku

Hiduplah semaumu, karena pada hakikatnya engkau itu mayit. Cintailah sesukamu, karena pasti engkau akan meninggalkannya. Dan, lakukanlah amal karena pasti engkau akan diberi balasan.
Ilmu tanpa amal adalah gila. “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah [02]: 44). Dan, amal tanpa ilmu adalah sia-sia. Keduanya harus dipadukan satu sama lain.
Ilmu semata tak akan menghindarkanmu dari maksiat hari ini, dan tidak pula dapat menyelamatkanmu dari siksa neraka di hari esok. Jika hari ini kamu tidak sungguh-sungguh beramal, maka pada hari kiamat kelak engkau akan berkata, “Kembalikanlah kami (ke dunia) agar dapat melakukan amal salih.”  Namun, dijawab, “Hei kamu, bukankah kamu telah dari sana?!”     
***
“Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Yasin [36]: 54)
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kepada kita ilmu yang berkah dan kemampuan untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang telah Dia anugerahkan kepada kita. Amin

Monday, January 26, 2009

SWEDIA BERLOMBA-LOMBA MASUK ISLAM


Oleh: Tim dakwatuna.com



dakwatuna.com -
“Dalam ujian carilah peluang”
itulah ungkapan yang sering didegungkan banyak orang di waktu
menghadapi ujian, cobaan dan krisis. Terutama terkait dengan agama
kita, Islam dan terkait dengan gerakan fanatisme kelompok, gerakan
penistaan terhadap kemuliaan Rasulullah saw. dan upaya untuk
menghalang-halangi cahaya Islam di Eropa.
Itulah yang terjadi di Swedia, ketika tersebarnya gambar-gambar yang
menghina Rasulullah saw. justeru pada waktu yang bersamaann beribu-ribu
penduduk Swedia masuk agama Allah.
Kondisi demikian teruangkap ketika delegasi Pemuda Swedia menghadiri
Muktamar Wartawan di Lembaga Pendidikan Swedia di daerah Iskandariah,
Mesir pada hari Sabtu, 16/11/08.
Mereka mengemukakan data, 15 000 penduduk asli swedia masuk Islam,
dan umur mereka antara 20 sampai 40 tahun, setelah kejadian pelecehan
terhadap Rasulullah saw. subhanallah!
Delegasi yanng terdiri dari 12 orang -muslim dan muslimah- itu
sedang menggarap 4 proyek dakwah untuk melayani kepentingan umat muslim
di Swedia.
Proyek pertama, pendidikan pemuda muslim, bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat Swedia.
Proyek kedua, pendidikan Bahasa Arab bagi para imam, karena generasi baru muslim Swedia tidak bisa berbahasa Arab.
Proyek ketiga, peduli terhadap problematika lingkungann dan pelestariannya.
Proyek keempat, dialog antar agama.
Proyek-proyek ini bertujuan untuk merubah cara pandang masyarakat
Swedia terhadap Islam, di mana mereka sebelumnya mengira Islam sebagai
sumber masalah, merubahnya menjadi pengakuan bahwa Islam bagian dari
agama-agama yang ada di tengah-tengah mereka. Penilian keliru
masyarakat Swedia lantaran pemahaman mereka yang tidak benar tentang
Islam.
Islam terhitung menjadi agama kedua di Swedia. Populasi muslim lebih
dari setengah juta jiwa dari total jumlah penduduk Swedia delapan
setengah juta jiwa.
Islam terbilang baru berkembang di Swedia, namun jumlah orang yang
memeluk agama Islam terus bertambah banyak, terutama karena komunitas
muslim di sana tidak mendapatkan kendala dalam menjalankan syiar dan
simbol-simbol peribadatan Islam. Juga berdirinya masjid-masjid di
seluruh penjuru kota di bawah undang-undang resmi yang diakui oleh
parlemen Swedia, yaitu undang-undang kebebasan bergama, hak-hak pemeluk
agama dalam menjalankan keyakinannya tanpa harus ada kekhawatiran
sedikitpun meskipun bagi kelompok minoritas.
Di Ibu Kota Swedia ada 45 lembaga-lembaga Islam dan Islamic Centre,
dan kota-kota besar terhitung ada 15 lembaga-lembaga Islam dan Islamic
Centre. Begitu juga paling tidak ada 4 masjid raya di setiap kota besar.
Di Swedia digalakkan terjemah kandungan Al Qur’an, pembangunan
masjid-masjid baru. Islam tersebar lebih banyak di kalangan perempuan,
terutama lingkungan kampus dan akademisi. Penyebabnya adalah adanya
ambivalensi di kalangan perempuan Eropa, di sisi lain perempuan
muslimah Swedia mendapatkan kehormatan dan penerimaan yang utuh dari
agama Islam dan komunitas muslim, yang tidak ada dalam agama-agama lain.
Muslimah Swedia mendirikan lembaga khusus bagi para muslimah pada
tahun 1984, pada saat Islam baru pertama-tama berkembang di Swedia. Di
organisasi ini aktivis muslimah melaksanakan kegiatan dakwah dan sosial
di seluruh kota, berupa seminar, ceramah, kajian agama, muktamar Islam,
bazar, stand amal, penyediaan perawat bagi anak-anak, pelatihan
pendidikan anak, dan juga menopang problematika Islam.
Disebutkan dalam sejarah, bahwa Islam masuk di Swedia pada tahun
50-an pada abad 20 M, dibawa oleh sedikit orang yang bisa dihutung
dengan jari, kebanyakan mereka dari Asia Tengah, yang lari dari
Komunisme, dan sebagian lain dari Palestina yang diusir oleh Israil
dari negaranya. (it/ut)
" Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya
mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya".(QS.Ali Imran
(3):54).

Friday, January 23, 2009

Wednesday, January 21, 2009

PINTAR MASAK?




Seperti sudah jadi keharusan seorang perempuan ketika memasuki gerbang pernikahan, dia dituntut untuk menyelami seluk-beluk ketrampilan seputar memasak, bebenah, sapu-menyapu dan turunannya (maksudnya tuh ngepel) en nyetrika sampe licin.

Nah, biasanya tuh yang jadi bahan gosip di kalangan emak-emak sejati adalah kehandalan dalam memasak. Kalau aku? Haha, ngaku jujur aja dah, kagak pinter masak, tapi insya Allah niat, hasrat, cita-cita, super menggebu-gebu untuk bisa (tulung yah digarisbawahi: bisa, bukan pinter lho) masak. So ketika ada sobat baruku tampak begitu excited waktu kutawari untuk sharing ilmu memasak, aku agak setengah heran aja. Bayangin aja, sampe-sampe doi berani barter untuk ngajarin aku cas cis cus coro nginggris tho, opo rak heibat penghargaan dia terhadap ketrampilan memasakku? hehe, padahal kalo ajah dia tahu bahwa selama ini aku ngepe' buku resep yang berjejer rapi di rak dapur, bukannya tipe yang apal di luar kepala, bisa-bisa nyap-nyap kalee... Kalo aja dia tahu para anggota keluarga tercinta nyaris selalu jadi kelinci percobaan yang pasrah en nrimo sepenuh kalbu untuk jadi seksi ici-icip plus telen-telen aneka try-out resep yang menarik minatku, hm...

Tapi sutralah, wong memang baru segitu ilmuku tho, ngga kayak mbak Ayik, mbak Ernut, ataw juga mbak Ely nun jauh di sono yang teteup sigap mengolah dedaunan apapun menjadi santapan lezat tho. Yang penting niat, so buku-buku resep hasil kalap mata kalo ke toko buku bisa berdaya guna lebih dari sekedar pajangan.

Any comments?

Monday, January 19, 2009

KISAH SEDIH DARI JABALIYA

sumber: REPUBLIKAonline
Kamis, 15 Januari 2009


''Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan mengerikan seperti ini,'' kata Abu Aukal, sambil menangis tersedu.

Abu Aukal adalah seorang dokter. Bertugas di bagian gawat darurat, dia telah terbiasa menangani korban terluka maupun tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza, dalam berbagai kondisi. Tapi, tidak untuk yang satu ini. Dia hampir tak memercayai apa yang dilihatnya.

Beberapa hari lalu, di kamp pengungsi Jabaliya, yang terletak di bagian utara Gaza City, tak jauh dari pintu perbatasan Erez, seorang bocah perempuan, Shahd (4 tahun), sedang bermain di halaman belakang rumahnya. Tiba-tiba, tentara Zionis Israel menyerang dan menembak membabi-buta. Bocah gemuk yang lucu itu bersimbah darah.

Melihat anaknya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan, kedua orang tuanya buru-buru mengulurkan tangan hendak meraihnya. Tapi, serdadu Israel mengusirnya dengan hujan peluru. Kedua orang tua itu pun meninggalkan tempat itu, sementara anaknya masih tertidur di sana: entah sedang sekarat, entah sudah tewas.

Rupanya tentara Israel yang selalu membawa anjing pelacak saat melakukan serangan darat ke Jalur Gaza, memang punya maksud tertentu dengan tindakannya itu. Jenazah Shahd sengaja dibiarkan tergeletak di halaman terbuka itu untuk (maaf) dijadikan santapan anjing.

''Anjing-anjing itu meninggalkan satu bagian utuh tubuh bayi malang itu,'' kata Abu Aukal, dengan air mata berderai, saat menuturkan cerita tragis itu, seperti dikutip islamonline, kemarin.

''Kami melihat pemandangan memilukan selama 18 hari terakhir (agresi Israel). Kami mengangkat mayat anak-anak yang tercabik atau terbakar. Tapi, tak ada yang seperti ini,'' kata Abu Aukal.

Berhari-hari saudara Shahd, Matar, dan sepupunya, Muhammad, mencoba meraih tubuh gadis itu, tapi sia-sia. Lagi-lagi, tentara pendudukan Israel menggunakan bahasa tembakan untuk mengusir kedua bocah itu.

Tapi, melihat tubuh Shahd yang terus dicabik anjing dari hari ke hari, Matar dan Muhammad tak tahan. Pada hari kelima, keduanya nekat mendekati tubuh Shahd yang masih tersisa untuk membawanya pulang. Belum lagi keduanya meraih tubuh Shahd, tentara Israel menghujani dengan tembakan. Keduanya tewas.

Omran Zayda, tetangga Shahd, menilai tentara Israel sangat mengetahui apa yang mereka lakukan. ''Mereka (tentara Israel--Red) menghalau dan mencegah keluarga yang ingin mengambil mayat (Shahd), karena mengetahui anjing-anjing mereka akan memakannya,'' katanya.

Apa yang terjadi pada Shahd, kata Zayda, tak bisa digambarkan dengan kata-kata, tidak pula rekayasa kamera. ''Anda tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan anjing-anjing itu kepada tubuh anak tak berdosa itu,'' kata pria ini sambil menahan air matanya.

Zayda menambahkan, ''Mereka bukan hanya membunuh anak-anak kami. Mereka juga melakukan tindakan yang sangat keji dan tak berperikemanusiaan.'' Sejumlah orang Palestina meyakini apa yang terjadi pada Shahd bukanlah satu-satunya kasus mengerikan yang dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Gaza.

Sebelumnya, menimpa keluarga Abu Rabu yang sedang mencoba menguburkan tiga anggota keluarganya yang tewas, ketika tentara Israel secara tiba-tiba mencegah acara penguburan itu dengan berondongan peluru. Saat keluarga yang sedang berduka itu menjauh, tentara Israel melepaskan anjing-anjing pelacaknya ke arah tubuh-tubuh itu. Peristiwa ini juga terjadi di Jabaliya.

''Apa yang terjadi ini sangat mengerikan dan tak terbayangkan,'' kata Saad Abu Rabu, salah satu anggota keluarga itu. ''Anak-anak kami tewas di depan mata kami, tapi kami bahkan dicegah untuk menguburkan mereka. Orang-orang Israel melepaskan anjing-anjing ke arah tubuh-tubuh mereka, seakan yang mereka lakukan belum cukup,'' katanya sambil menangis.

Masih di Jabaliya, harian terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan seorang dokter Palestina, dr Issa Salah (28), dibunuh tentara Israel, Senin (12/1), ketika sedang menolong korban serangan Israel. Menurut Mizan--sebuah organisasi kemanusiaan di Gaza--saat itu Issa dan timnya memasuki gedung yang diserang misil Israel.

Issa dan timnya masuk ke gedung itu sambil meminta yang selamat untuk meninggalkan gedung, sementara tim medis itu mencari mereka yang menjadi korban. Tapi, beberapa menit kemudian, sebuah helikopter kembali menembakkan misilnya ke gedung itu. Issa pun tewas. Serangan itu juga menewaskan sejumlah wanita dan anak-anak.

Tewasnya dr Issa membuat jumlah petugas medis yang dibunuh selama agresi Israel di Jalur Gaza menjadi tujuh orang. Selain itu, tiga rumah sakit dan empat klinik kesehatan juga dihancurkan oleh mesin-mesin perang Zionis.

Peristiwa kelam yang terjadi di Gaza memang memilukan. Tak ada lagi sejengkal pun tempat yang aman untuk berlindung dari kebuasan mesin-mesin perang Israel. Bahkan, Israel pun seolah tak lagi mempunyai hati untuk sekadar memberi perlakuan yang baik kepada orang-orang yang telah dibunuhnya.

Apa yang terjadi di Gaza, menurut pejabat senior United Nation Relief and Work Agency, John Ging, merupakan ''tes bagi kemanusiaan kita.''

Saturday, January 17, 2009

PANGALENGAN YANG MERINDU-DENDAM...




Sesuai janjiku pada mbak-mbakku tercinta (uhuuuy, Komeng aja kalah, hehe...), aku mau cerita nih soal liburan kami ke Pangalengan.

Kami baru berkesempatan melakoni liburan keluarga tanggal 5 lalu. Bukan sulap bukan sihir, bukan juga aneh bin ajaib, karena orang laen dah masuk sekolah atawa ngantor lagi, ini mah baru liburan! Apa kata dunia?? Habis gimana dunk, baru kebagian kamar ya tanggal segitu, secara mau nyap-nyap juga emang tuh wisma punya siapa hayo? Hehe, padahal udah membujuk-rayu sang ibu, teteup aja beliau keukeuh ngga ada kamar kosong.

Hm, kalau orang tanya bin penasaran, kenapa sih bela-belain amat berlibur ke sana, kan masih banyak tempat lain yang lebih asyik. Mana jauh, susah nyari tempat makan, paling mentok di gerbang wisma ada 1 ewang kios bakso, en nyang laen mah maghrib udah gelap en tutupan. Eits sabar dong, baca dulu yaa...

Pangalengan itu emang jauh, dari exit tol Kopo masih 2 jam-an lagi, dengan kontur jalan meliuk-liuk. Masih kalah jauh sih kelokannya dengan kelok 44nya Padang, tapi seru en kudu ati-ati pas belok karena di beberapa tempat lumayan tajam. Tapi soal pemandangan, wuih mungkin susah dikalahin deh. Guest-house milik PTPN 8 ini terletak di tengah-tengah perkebunan teh, suasananya kalo malam agak-agak magis en misterius. Bukan, bukan ngomongin soal hantu, ah aku juga syerem, tapi lebih ke perasaan tenteram dan yahud banget untuk tafakur dan merenung. Udara bersih semenjak pagi hingga malam yang lumayan menggigit, seperti mencuci 'paru-paru kota' kami... Speechless lah...

Soal tempat makan, ya wajarlah kota kecil jauh di pelosok. Cuma di Pangalengan ini alhamdulillah pilihan makan lumayan kok, ngga parah-parah amat, kalo kitanya ngga rewel bin bawel. Kayak kunjungan muhibah kemaren, pas biat mblusak-mblusuk ke pasar Pangalengan mo nyari lunch, alhamdulillah ditunjukin ibu yang baik hati untuk sudi mampir di RM Pusaka. Mungil tapi bersih, resik gitu kata orang Jawa. Pilihan menunya memang ngga banyak, en kami memilih empal gepuk untuk anak-anak plus soto Bandung dengan lobak yang berenang-renang di dalamnya. Total kopral eh jenderal habis ngga sampe 50 rebu, berempat jreng pake minum, apa ngga murmer di jaman sekarang?? So tempat makan yang ini so pasti recommended lah buat pengunjung Pangalengan :)

Nah, malemnya kami balik lagi ke arah pasar, cuma ganti menu dong, dan setelah intip-intip alternatif, diputuskanlah dengan suara bulat, nasgor! Dah ya Allah, setelah jadi, sang nasi goreng ternyata porsinya wuakeh temen, nyaris 1,5 porsi nasi goreng biasa, full pete pula, hehe... Sampe mabok beneran, akhirnya nyerah sebelum titik bulir nasi yang penghabisan!

Dulu kami sempat berkunjung ke pabrik teh Walini, melihat tahapan pemrosesan teh sejak dipetik, dirajang, dipisahkan dari ranting-ranting, diuji kualitasnya sampai selesai dipak. Ternyata teh yang kita minum bukanlah teh kualitas nomor 1, tapi kualitas ke sekian, sementara yang juara ya diekspor. Subhanallah, dengan kualitas itu aja udah kerasa nikmaaat banget, sampe merem-melek je, hehe...

Kali ini, sebelum pulang, kami sempatkan mampir ke penangkaran rusa di desa Kertamanah. Rusanya berjumlah 28 ekor, yang paling jinak namanya Ujang (kalo ada pembaca blog yang namanya Ujang jangan marah ya :D), mereka ikut aja sama si bapak minta makan, entah itu rumput, wortel, atau kentang panjang. Nah, yang dipoto ini Yusuf
yang agak ngeri ngasih makan si temennya Ujang.

Ah, kok jadi kangen lagi mau ke sana ya? Sayang suka telat ngebooking karena disalip peminat saingan, hehe...

Friday, January 16, 2009

ANTARA PELURU DAN BATU API...

(persembahan putriku untuk rakyat Palestina, ditulis saat usia 10 tahun)

oleh KUNI



Peluru itu masih terus menderu
Dan jeritan takbir masih terdengar
Mengantarkan cerita sedih
Tentang peluru dan batu berapi

Orang-orang bergeletakan tak berdaya
Dengan darah yang mengucur deras
Sementara itu orang-orang yang keji
Tertawa puas dengan suaranya yang mengerikan

Batu-batu itu masih terus berlemparan
Diiringi teriakan takbir yang menggelegar
Batu itu bagai batu berapi di mata teroris-teroris itu
Tentu atas izin Maha Kuasa

Sementara itu anak-anak di negara-negara lain
Bebas melakukan aktivitas apapun jua
Tak ada hal apapun yang membuat waspada
Karena tidak ada bom-bom dari para teroris

Tapi…
Di negeri Palestina itu
Anak-anak dirampas kebebasannya
Mereka harus ikut berperang
Melawan Israel yang kejam

Senjata mereka hanyalah batu
Yang bisa dipungut dari manapun
Tapi batu itu amatlah menakutkan
Dengan api yang menyelimuti

Mati di jalan Allah sungguh mulia
Dapat merasakan kenikmatan yang sangat
Walau di bumi merasakan kengerian yang dalam
Dan itu khusus untuk para mujahid mujahidah

Tekad umat musyrik itu tak dapat ditunda lagi
Untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa
Tak apa perang bertahun-tahun
Asal bisa menguasai Palestina

Palestina…..
Walau kami jauh di sini
Walau kami tak merasakan keadaan yang mencekam
Walau kami tak dapat mendengar takbirmu
Tapi kami dapat merasakan kesedihanmu

Ya Allah….
Bebaskan mereka dari Israel terkutuk itu
Sungguh Israel tak mempunyai hak
Untuk merampas kebebasan Palestina

Cimanggis, 2006

Wednesday, January 14, 2009

BILA IBU BOLEH MEMILIH...

Anakku...

Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar
karena mengandungmu

Maka ibu akan memilih mengandungmu!!

Karena dalam mengandungmu ibu merasakan
keajaiban dan
kebesaran Allah
Sembilan bulan nak...
Engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak
karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak
nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata


Anakku...

Bila ibu boleh memilih untuk ibu berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu !!

Karena menunggu dari jam ke jam,
menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti
menunggu antrian memasuki salah satu
pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu
untuk mencari jalan
ke luar ke dunia
sangat ibu rasakan


Dan saat itulah
kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum
di antara peluh dan erangan rasa
sakit,
yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah...
saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,




Anakku...

Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau
harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu!!


Karena dengan menyusuimu,
ibu telah membekali hidupmu
dengan tetesan-tetesan
dan
tegukan-tegukan teramat
berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu
di dada ibu,
dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak
bisa rasakan


Anakku...

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang
rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku...
Hidup memang pilihan...
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana

Maka maafkanlah nak...
Maafkan ibu...
Maafkan ibu...


Percayalah nak,
ibu sedang menyempurnakan puzzle
kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun
bagian puzzle kehidupan
kita yang hilang
Percayalah nak...
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak...

Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu...

Sunday, January 11, 2009

KARYA-NYA YANG MAHA INDAH...



merekam sekeping karunia-Nya dalam benak terbatas
serasa mencelup ujung jari di lautan kasih-Nya
subhanallah, masya Allah...
sepatutnya tak ada kata lain terucap
hanya untuk Dia semata...

Sunday, January 4, 2009

MOHON PAMIT...

Apa kabar teman-teman,sahabatku semua? Insya Allah sehat dan semangat, luar biasa, Allahu Akbar!

Maaf lupa terus dari kemarin, mau pamit sejenak, tetirah, sekaligus merecharge kembali diri... Doakan semoga berkah ya :)

Salam sayang selalu...