Monday, April 21, 2008

RESCHEDULE...

Siapa bilang cuma para pekerja kantoran yang kerap rutin mengganti jadual kerjanya? Baru saja kusadari, ternyata semenjak menikah, menjadi seorang istri, dan kemudian ibu rumah tangga, entah sudah berapa kali aku kudu harus menskedul ulang jadual harianku.

Contoh gampangnya seperti ini. Sesudah menikah dan sempat tinggal di rumah ibu mertua, aku harus menyisihkan waktu untuk mencuci dan membuat sarapan sebelum ngantor bersama suami, dan sore hari mendapat tugas memasak makan malam/menyetrika, plus beres-beres menuci piring. Naah, tugas-tugas baru yang memunculkan skedul baru kualami ketika putriku lahir dan kian bertambah 'gubrax' ketika menempati rumah baru dan adiknya menyusul. Soal kapan memutar cucian, memasak, menyapu halaman, menyuapi anak, sampai makan dan ngaso. Sebegitu ketatnya sampai lumayan sangat menegangkan kalau hal-hal yang sudah tersusun sedemikian detilnya ujug-ujug menyimpang di luar rencana, entah anak atau aku sendiri tiba-tiba jatuh sakit, pembantu ngga ada angin ngga ada katrina eh... badai tahu-tahu minta pulang, barang bawaan anak ketinggalan dan harus segera diantar, dan sebagainya. Rambut bisa sekonyong-konyong kribo dan kepala pun bertanduk saking korsletnya. Dan berubahlah jadi monster super stress, hehe...

Sekarang sih monsternya alhamdulillah sudah agak jarang nongol, bukan diruqyah bukan diapa-apain juga, tapi lagi belajar untuk lebih nyantai menerima suratan takdir eh... maksudnya out of well-planned action . Halah gaya, kayak manajer aja! Eh iya dong, seorang istri+ibu adalah multi super manajer lho, manajer keuangan+delegasi tugas+waktu yang gajinya tersimpan rapi di surgawi jikalau ikhlas. ya tho? Setuju kan para bapak merangkap suami??

Sebulanan ini lagi-lagi aku harus belajar adaptasi dengan jadual baruku. Yang tadinya Senin adem tentrem di rumah karena itu hari beres-beres (bisa setengah harian ngelap-ngelapnya, ya buku+majalah+koran semingguan, suvenir cuilik-cuilik, kertas-kertas ulangan pasukan ceria, mainan, de el el, belum geser-geser kursi, angkat karpet, sidak kulkas.. Wow, kaget sendiri ternyata buanyak banget yah?? Kembali ke laptop, sejak merambah ikutan senam, dengan berat hati upacara di atas agak dieliminir, setengah tega dan tutup mata deh pokoknya untuk tidak memaksakan diri melakukannya. Bukan apa-apa, bisa habis waktu!

Oya, ini baru ngomongin hari Senin, belum jadual setor hafalan surah yang berkembang menjadi 2 hari (bareng dengan jadual renangku) dan di jam yang super ajaib, jam 11. Kebayang asyiknya kan nyetor pas panas mentari di atas ubun-ubun? Pinginnya sih pagi-pagi selesai renang, tapi mau bagaimana lagi, jam yang tersedia tinggal itu, hehe... Emangnye siape lu, kali kalau guru ngajinya orang betawi asli macam si Pitung bisa nyaut kayak gini :D

Tanya-tanya pada Abang, suami tercinta, soal menyiasati jadual baru ini, beliau pun cuma bisa tersenyum simpul, dan akhirnya menyarankan untuk trial and error saja, sambil direka-reka plus-minusnya. Ok deh Bos, let me try!

So, makanya minta maaf banget kalau tulisanku mungkin tidak bisa serutin dulu (sampai suami dengan bergurau bilang merasa terancam denganku, hehe...), karena masih dalam masa adaptasi itu. Doakan ya bisa tetap istiqamah menyapa dan berbagi ilmu/pengalaman hidup...

1 comment:

diorockout said...

Pertamax
sep, saya doakan..