Saturday, April 17, 2010

MUM, MY REAL MOTIVATOR!

Banyak ajaran baik dari ibunda tercinta yang menempa dan membentuk diriku hingga menjadi seperti sekarang ini. Satu hal terpenting adalah jangan pernah berputus asa, maka imbasnya adalah engkau akan menjadi orang yang kreatif, orang yang religius (mendekat selalu kepada Tuhanmu dalam senang dan susah), serta sekaligus jadi teladan bagi orang di sekitarmu.

Pantang menyerah, membuat kita bisa jauh melampaui batas kemampuan, batas angan, dan juga cita. Yang paling terekam dalam jejak ingatanku adalah ketika aku duduk di bangku SMA, ibuku melanjutkan kuliahnya yang tertunda. Bukan penundaan yang singkat, karena memakan waktu sekitar 30 tahun! Tutur ibu, beliau sebenarnya sempat mencicipi kuliah hingga semester 2 di UGM, namun masa sulit perang, juga kondisi ekonomi mbah (=nenek dalam bahasa Jawa) yang amat miskin (harus mencari nafkah seorang diri dan menghidupi 9 orang anak, karena mbah kakung telah berpulang,), memaksa ibu merelakan impiannya terbang sejenak. Dan siapa mengira bahwa selama itu pula ibu memendam asa untuk suatu ketika beliau akan melanjutkan studinya. Dan jadilah beliau kompetitor sejatiku dalam belajar. Aku jadi malu hati bila bermalas-malasan tatkala melihat ibundaku giat belajar sampai larut, memelototi soal statistik atau mata kuliah metode penelitian. Juga ketika beliau harus mengulang kuliah statistiknya yang jeblok dan menggantinya dengan hasil luar biasa mengagumkan dan sempurna, 100!

Kelulusan beliau di kemudian hari, juga kata-kata bernasnya yang senantiasa menjaga motivasiku, menyadarkanku bahwa tiada yang mustahil diraih, selama hayat dikandung badan, selama Allah masih mengizinkan umur dan kesempatan, dan nilai ini pulalah yang kucoba tularkan dan tanamkan pada buah hatiku…

Kini, meski beliau didera diabetes mellitus 5 tahun belakangan ini, dan kadang diserang vertigo, semangat beliau untuk berbagi ilmu di sebuah PGTK, dan merelakan dibayar kurang sepadan, semangatnya tetap menyala. Buatku, keping-keping motivasi beliau sekelas pak Mario Teguh dan praktisi ajaran “pikiran adalah doa” dari Rhonda Byrne (penulis “The Secret”). Love you always, mum, I love you full… :)

1 comment: