Oleh: Mujianto Karuk
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Bismillahirrohmaanirrohiim
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. An-Nisa (4) : 34.
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Baqarah (2) : 233.
Kaum Laki laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, maka salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi keluarga kita diantaranya mari kita hargai, kita hormati dan kita sayangi ibu yang telah melahirkan anak anak kita.
Sesibuk apapun dalam kita melaksanakan kewajiban dan melakukan aktifitas pekerjaan kita sehari hari, untuk mencari dan memberikan nafkah bagi keluarga kita, sebaiknya kita sebagai Ayah, berkomitmen dan bersemboyan tidak akan menelantarkan dan menyia nyiakan semua keluarga kita, dengan melewatkan waktu kita dengan menasehati, berkata dan memberi contoh sesuai apa yang kita katakan dan kita nasehatkan bagi mereka, sebagaimana yang firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah (2) : 44. Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri dari kewajiban mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab, Maka tidakkah kamu berpikir.
Agar anak anak kita kelak tidak mengecewakan kita, sebaiknya mulailah kita berbicara, mendidik dan memberi contoh sejak anak anak kita masih kecil, sehingga permasalahan yang sulit bagi anak anak kita akan lebih mudah kita tangani dan kita bantu penyelesaiannya manakala mereka semakin beranjak besar dan dewasa, dengan meluangkan waktu serta mendengarkan baik ide ide serta persoalan persoalan yang mereka hadapi, dengan semboyan dan tetap berpegang teguh pada bimbingan dan contoh, Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabarani.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. Ar-Ruum (30) : 30.
Alloh Subhanahu Wa Ta Ala memerintahkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, yang di gambarkan dalam kita melaksanakan dan melakukan sholat lima waktu, dan contoh lain lain, maka mari kita penuhi dan kita isi waktu anak anak kita dengan bimbingan agar mereka disiplin, dan tepat waktu dalam segala bidang sesuai perencanaan dan kesepakatan, dan bila mereka melakukan kesalahan berikan nasehat, arahan dan contoh hukuman yang mendidik, sebagai arahan untuk menetapkan batasan batasan yang masuk akal, juga kita berikan nasehat, arahan dan contoh akan ganjaran dan imbalan dari prilaku tepat waktu mereka serta kita berikan imbalan dan hadiyah yang dapat membuat anak anak kita mengingat serta sangat berarti bagi mereka, sebagaimana firman Alloh
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. QS. Al-Insyroh (94) : 7-8.
Abdullah bin Umar radiallahu anhu, sesungguhnya Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka, karena meninggalkan shalat ketika mereka telah berusia dua belas tahun. Dan pisahkanlah mereka pada tempat tidur. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim.
Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Hak anak atas ayahnya ialah diajari menulis, berenang, dan memberinya rezeki dari yang halal saja. HR. Al-Baihaqi.
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. QS. Al-Isra (17) : 26.
Wahai saudaraku mari kita sadari bahwa kita sebagai Ayah adalah model peran yang akan selalu dilihat, dicontoh dan dilakukan bagi anak anak kita, baik kita sadari atau tidak, apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pandangan dan penilaian mereka, terutama dalam kita melakukan dan berprilaku pada anak kita yang wanita, seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh dengan kasih sayang, sesuai yang di contohkan oleh Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam, ia akan tumbuh dewasa dengan pengetahuan dalam ia kelak menentukan dan memilih suami, maka alangkah indahnya bila kita para Ayah dapat mengajari putera puteri kita dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kebenaran, kerendahan hati, disiplin dan bertanggung jawab,
Disamping kita sebagai ayah kita juga harus menempatkan diri sebagai guru bagi anak anak kita, maka kurang bijak bila kita hanya menganggab bahwa mengajar adalah urusan guru saja, sesuai anjuran dan contoh dari Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perhatikanlah anak anakmu, dan didiklah mereka dengan baik. HR. Ibnu Majah.
Usahakan sedapat mungkin kita sering sering makan bersama sama dengan anak anak kita baik itu makan pagi, makan siang, atau makan malam, karena ini dapat menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat, walau hari hari kita sebagai kepala rumah tangga penuh dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, akan tetapi dengan makan bersama sama ini juga dapat memberikan peluang pada anak anak kita untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. QS. Ath-Thuur (52) : 21.
Disamping kita menempatkan diri sebagai ayah, dan sebagai guru, sedapat mungkin kita juga menempatkan diri sebagai sahabat, sebagai teman bagi anak anak kita, kita carikan kita belikan dan kita bacakan buku buku cerita yang mendidik, buku buku yang dapat memotifasi dan membuat anak anak kita jadi mandiri sekaligus mendorong serta menanamkan kecintaan kepada anak anak untuk terus membaca dan membaca, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq (96) : 1-5.
Yang tentunya agar kita tidak mengalami kekecewaan sabagaimana yang telah diceritakan dalam posting dibawah ini, terlepas cerita dibawah ini benar atau tidak, sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk belajar dan mengajarkan ilmu yang tidak bertentangan dengan Al-Qur an dan Al Hadits, Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. An-Nisa (4) : 69.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an). QS. An-Nisa. 4:174.
Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).
Katakanlah Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Imran (3) : 31.
Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi).
Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment