Friday, July 3, 2009

TAFSIR AL-AZHAR



Saat ke Pesta Buku Jakarta Ahad kemarin, beberapa kali mataku bersirobok dengan beberapa jenis buku tafsir Al Quran, di antaranya tafsir Ibnu Katsir, tafsir Fii Zhilalil Qur'an, jga yang teranyar (maaf kalo salah) Tafsir Wajiz. Alhamdulillah, beberapa waktu lalu sempat juga aku mencermati sekilas bagian tafsir-tafsir tersebut, baik kaidah bahasa, diksi, kupasan, juga implementasi dan contoh-contoh terkait dengan ayat Quran yang tengah dibahas.

Dari sudut pandang pribadiku, sekali lagi opini pribadiku sebagai orang awam, sejauh ini aku paling sreg dengan Tafsir Al-Azhar karya fenomenal Buya Hamka. Aku suka banget cara dia 'bertutur', terlebih di ayat-ayat sensitif, baik itu menyangkut zina, poligami, juga perang dan pampasannya. Berbeda dengan tafsir ibnu Katsir atau Fii Zhilalil Quran yang terlalu simpel dan dangkal pembahasan di bab-bab tersebut, dan mungkin untuk kalangan feminis atau sinis dengan Islam, sisi ini bisa menjadi lubang atau celah menganga buat diobrak-abrik, Buya justru sangat detil, penuh deskripsi, disertai contoh aktual. Aku menangkap kesan beliau ini sungguh buya (bapak dalam bahasa Padang) yang teramat bijak, hati-hati, penuh pertimbangan, tidak menggampangkan/gegabah. Buatku, beliau menyadari betul dampak tulisannya terhadap siapapun yang membaca karyanya, dapat terentang dari berbagai latar belakang dan niat.

Subhanallah, dari penjara bisa lahir karya momumental, seperti juga Hasan Al Banna, yang malah mengalahkan karya senada dari tembok biasa...

Siapa mau membahas? Ditunggu, dengan senang hati :)

4 comments:

Diah Utami said...

Bagaimana dengan tafsir Al Misbah-nya bapak Quraisy Shihab? Tertarik juga nih. Mana kira-kira yang 'lebih baik', tafsir Al Azhar-nya Buya Hamka atau tafsir Al Misbah?

Diana said...

Asslm. Pa kbr mbak?Maaf ya br sempat buka blog lg, subhanallah... :) Hm, aq blm prnh bc Tafsir Al-Misbah, bagus jg ya?Wkt dikupas-tuntas di TV pas sahur aja nyaris ga pernah nonton euy :) Bahas dong say kl dah prnh tahu,ok?

Diah Utami said...

wa'alaikum salam, mbak Diana. Alhamdulillah, kabar baik. Mulai sibuk (banget) lagi, memulai tahun pelajaran baru ini.
Soal tafsir ya? Hm.. justru saya juga ingin tahu. Pembahasan tafsir Al Misbah di televisi bbrp wkt lalu sih cukup menarik, cukup dalam-lah, kata saya sih. Tafsir Al Azhar... nanti deh coba baca beberapa bagiannya dulu, supaya bisa lebih tahu untuk studi komparasi (jie... berat banget ya? studi komparasi. hihi...)

Diah Utami said...

Referensi dari seorang teman nih, katanya tafsir Al Azhar memang kaya sejarah dan sastra, tapi basis bahasa melayu-nya mungkin "agak mengganggu", sedangkan tafsir Al Misbach minus di kajian hukum, tapi bahasanya mudah dengan kutipan tafsir ulama abad 20, termasuk dai ulama syi'ah. Begitu katanya...