Thursday, April 7, 2011

sajak sapardi ttg anak

Sapardi Djoko Damono

GADIS KECIL
Oleh : sapardi Djoko Damono

Ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis
di pinggir padang,ada pohon
dan seekor burung…

HATIKU SELEMBAR DAUN

hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput;
nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang, yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.

KETIKA JARI-JARI BUNGA TERLUKA
Oleh : sapardi Djoko Damono

Ketika Jari-jari bunga terluka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata

suatu pagi, di sayap kupu-kupu
disayap warna, suara burung
di ranting-ranting cuaca
bulu-bulu cahaya
betapa parah cinta kita
mabuk berjalan diantara
jerit bunga-bunga rekah…

Ketika Jari-jari bunga terbuka
mendadak terasa betapa sengit, cinta kita
cahaya bagai kabut, kabut cahaya
di langit menyisih awan hari ini
di bumi meriap sepi yang purba
ketika kemarau terasa ke bulu-bulu mata


PADA SUATU HARI NANTI
Oleh : sapardi Djoko Damono

pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri

pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati

pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari


PERAHU KERTAS
Oleh : sapardi Djoko Damono

Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas
dan kau layarkan di tepi kali;
alirnya Sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.
"Ia akan singgah di bandar-bandar besar,"kata seorang lelaki tua.
Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.
Sejak itu kau pun menunggu
kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,
"Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar
dan kini terdampar di sebuah bukit."

AKULAH SI TELAGA

akulah si telaga: berlayarlah di atasnya;
berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma;
berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya;
sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja
– perahumu biar aku yang menjaganya

YANG FANA ADALAH WAKTU
Oleh : sapardi Djoko Damono

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik,
merangkainya seperti bunga
sampai pada suatu hari
kita lupa untuk apa.
"Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?"
tanyamu.
Kita abadi.

Wednesday, April 6, 2011

KEPADA ANAKKU...

oleh Gabriel Mistral
(Nobel Prize Poetry)

Tanganku terlalu sibuk sepanjang hari
aku tak punya waktu luang
kujawab,"Ibu tak sempat Nak!"
aku mencuci baju, menjahit, memasak,
semua untukmu
tapi kalau kau tunjukkan buku ceritamu
atau mengajakku berbagi canda
kujawab,"sebentar sayang"
Di malam hari kutidurkan kamu
kudengarkan doamu, kupadamkan lampu
lalu berjingkat meninggalkanmu
kalau saja aku tinggal barang satu menit lagi

Sebab hidup itu terlalu singkat, tahun-tahun bagai berlari
bocah cilik tumbuh begitu cepat
kamu tak lagi berada di sisi ibu
membisikkan rahasia-rahasia kecilmu
buku-buku dongengmu entah di mana
tak ada lagi ajakan bermain
tak ada cium selamat malam
tak kudengar lagi doamu
semua itu milik masa lalu

Tanganku dahulu sibuk, sekarang diam
har-hari terasa panjang membentang
kalau saja aku bisa kembali ke masa lalu
menyambutmu hangat di sisiku
memberimu waktu dari hatiku...

Monday, April 4, 2011

THE REAL INNER BEAUTY

Manusia...
laksana sebuah kaca jendela
mereka pasti bersinar
ketika menerima sinar mentari pagi
Namun,
ketika berhadapan dengan gelap,
hanya keindahan dari dalam
yang kan membuat mereka tetap bersinar...

(Elisabeth Kubler-Ross, penulis AS)

Friday, April 1, 2011

SAPA KANGEN... ALWAYS!




Assalamu'alaikum sahabat... Kangen? Tentulah, lama tidak menulis bukan berkorelasi dengan tiadanya rasa yang hilang. Lebih karena kesibukan yang mendera (atau tepatnya sok sibuk, hihi...), dengan aneka ria dan ragam aktivitas, anak-anak yang bergantian sakit, banyak kejadian dalam keluarga besar dan sekolah, berbarengan dengan urusan pencarian dan pendaftaran sekolah anak-anak, juga urusan buku tahunan yang jadi amanahku tahun ini. Dengan kesadaran penuh menawarkan diri membantu mengurusi buku tahunan, kribo pasti, rebonding, nanti dulu aah... Gubrax deh!! Anyway busway, alhamdulillah, perlahan semua dapat ditangani. Allah Maha Baik...

So mbak Diah dan teman-teman tercinta, I'm back, but no dare to promise to write regularly... ;D I love you full!