Monday, April 26, 2010

RENEW YOUR MARRIAGE...




(sumber: NN)

bila cintamu cinta sejati
tentu semuanya 'kan jadi mudah
karna segala yang ada di atas tanah
tak lain hanyalah tanah...

yang tak mengasihi
tentulah bukan kekasih kita,
karena kasih sayang tidaklah menyakiti

Maka janganlah tertipu...

Friday, April 23, 2010

MARI MENJADI AYAH YANG AMANAH

Oleh: Mujianto Karuk

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bismillahirrohmaanirrohiim

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. An-Nisa (4) : 34.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS. Al-Baqarah (2) : 233.

Kaum Laki laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, maka salah satu hal terbaik yang dapat kita lakukan bagi keluarga kita diantaranya mari kita hargai, kita hormati dan kita sayangi ibu yang telah melahirkan anak anak kita.

Sesibuk apapun dalam kita melaksanakan kewajiban dan melakukan aktifitas pekerjaan kita sehari hari, untuk mencari dan memberikan nafkah bagi keluarga kita, sebaiknya kita sebagai Ayah, berkomitmen dan bersemboyan tidak akan menelantarkan dan menyia nyiakan semua keluarga kita, dengan melewatkan waktu kita dengan menasehati, berkata dan memberi contoh sesuai apa yang kita katakan dan kita nasehatkan bagi mereka, sebagaimana yang firman Alloh dalam QS. Al-Baqarah (2) : 44. Mengapa kamu suruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedang kamu melupakan diri dari kewajiban mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab, Maka tidakkah kamu berpikir.

Agar anak anak kita kelak tidak mengecewakan kita, sebaiknya mulailah kita berbicara, mendidik dan memberi contoh sejak anak anak kita masih kecil, sehingga permasalahan yang sulit bagi anak anak kita akan lebih mudah kita tangani dan kita bantu penyelesaiannya manakala mereka semakin beranjak besar dan dewasa, dengan meluangkan waktu serta mendengarkan baik ide ide serta persoalan persoalan yang mereka hadapi, dengan semboyan dan tetap berpegang teguh pada bimbingan dan contoh, Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, hingga lisannya fasih. Kedua orangtuanyalah yang membuatnya beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. HR. Al-Baihaqi, Ath-Thabarani.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, QS. Ar-Ruum (30) : 30.

Alloh Subhanahu Wa Ta Ala memerintahkan kita untuk disiplin dan tepat waktu, yang di gambarkan dalam kita melaksanakan dan melakukan sholat lima waktu, dan contoh lain lain, maka mari kita penuhi dan kita isi waktu anak anak kita dengan bimbingan agar mereka disiplin, dan tepat waktu dalam segala bidang sesuai perencanaan dan kesepakatan, dan bila mereka melakukan kesalahan berikan nasehat, arahan dan contoh hukuman yang mendidik, sebagai arahan untuk menetapkan batasan batasan yang masuk akal, juga kita berikan nasehat, arahan dan contoh akan ganjaran dan imbalan dari prilaku tepat waktu mereka serta kita berikan imbalan dan hadiyah yang dapat membuat anak anak kita mengingat serta sangat berarti bagi mereka, sebagaimana firman Alloh
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. QS. Al-Insyroh (94) : 7-8.

Abdullah bin Umar radiallahu anhu, sesungguhnya Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika mereka telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka, karena meninggalkan shalat ketika mereka telah berusia dua belas tahun. Dan pisahkanlah mereka pada tempat tidur. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim.

Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Hak anak atas ayahnya ialah diajari menulis, berenang, dan memberinya rezeki dari yang halal saja. HR. Al-Baihaqi.

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. QS. Al-Isra (17) : 26.

Wahai saudaraku mari kita sadari bahwa kita sebagai Ayah adalah model peran yang akan selalu dilihat, dicontoh dan dilakukan bagi anak anak kita, baik kita sadari atau tidak, apapun yang kita lakukan tidak akan terlepas dari pandangan dan penilaian mereka, terutama dalam kita melakukan dan berprilaku pada anak kita yang wanita, seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh dengan kasih sayang, sesuai yang di contohkan oleh Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam, ia akan tumbuh dewasa dengan pengetahuan dalam ia kelak menentukan dan memilih suami, maka alangkah indahnya bila kita para Ayah dapat mengajari putera puteri kita dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kebenaran, kerendahan hati, disiplin dan bertanggung jawab,

Disamping kita sebagai ayah kita juga harus menempatkan diri sebagai guru bagi anak anak kita, maka kurang bijak bila kita hanya menganggab bahwa mengajar adalah urusan guru saja, sesuai anjuran dan contoh dari Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Perhatikanlah anak anakmu, dan didiklah mereka dengan baik. HR. Ibnu Majah.

Usahakan sedapat mungkin kita sering sering makan bersama sama dengan anak anak kita baik itu makan pagi, makan siang, atau makan malam, karena ini dapat menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat, walau hari hari kita sebagai kepala rumah tangga penuh dengan berbagai kegiatan dan kesibukan, akan tetapi dengan makan bersama sama ini juga dapat memberikan peluang pada anak anak kita untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan. Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. QS. Ath-Thuur (52) : 21.

Disamping kita menempatkan diri sebagai ayah, dan sebagai guru, sedapat mungkin kita juga menempatkan diri sebagai sahabat, sebagai teman bagi anak anak kita, kita carikan kita belikan dan kita bacakan buku buku cerita yang mendidik, buku buku yang dapat memotifasi dan membuat anak anak kita jadi mandiri sekaligus mendorong serta menanamkan kecintaan kepada anak anak untuk terus membaca dan membaca, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. QS. Al-Alaq (96) : 1-5.

Yang tentunya agar kita tidak mengalami kekecewaan sabagaimana yang telah diceritakan dalam posting dibawah ini, terlepas cerita dibawah ini benar atau tidak, sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim untuk belajar dan mengajarkan ilmu yang tidak bertentangan dengan Al-Qur an dan Al Hadits, Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. QS. An-Nisa (4) : 69.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an). QS. An-Nisa. 4:174.

Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku (HR. Hakim).

Katakanlah Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-Imran (3) : 31.

Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki dan Tirmidzi).

Semoga bermanfaat
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Tuesday, April 20, 2010

RENUNGAN HARI INI...

Perbanyaklah mengingat satu hal yang 'kan memutuskanmu dari kelezatan dunia, yaitu maut...

Saat kita terbaring tak bergerak, tiada bernafas, sadarkah bahwa detik itu tatkala ruh membebaskan diri dari belenggu raga kita, saat itu pula tutup sudah hak jawab kita sebagai makhluk hidup? Dan orang-orang, yang berkenan melayat, maupun yang tidak sudi menjenguk, punya kekebasan tak terbatas untuk bicara ini dan itu tentang kita. Lalu, kita ingin orang membicarakan apa mengenai diri yang sudah terbujur kaku ini? Kebaikankah? Sifat yang pendendam kita? Atau kelicikan dan kedurjanaan kita? Semua itu berpulang pada benih-benih yang dengan sabar kita tenam dan semaikan di ladang amal kita, sepanjang hayat. Jikalau kita ingin diperbincangkan tentang budi baik kita, tiada pilihan lain kecuali menabur sebanyak-banyak kebaikan ketika Allah masih berkenan menitipkan ruh pada jasad kita, berhati-hatilah dalam melangkah...

Saturday, April 17, 2010

MUM, MY REAL MOTIVATOR!

Banyak ajaran baik dari ibunda tercinta yang menempa dan membentuk diriku hingga menjadi seperti sekarang ini. Satu hal terpenting adalah jangan pernah berputus asa, maka imbasnya adalah engkau akan menjadi orang yang kreatif, orang yang religius (mendekat selalu kepada Tuhanmu dalam senang dan susah), serta sekaligus jadi teladan bagi orang di sekitarmu.

Pantang menyerah, membuat kita bisa jauh melampaui batas kemampuan, batas angan, dan juga cita. Yang paling terekam dalam jejak ingatanku adalah ketika aku duduk di bangku SMA, ibuku melanjutkan kuliahnya yang tertunda. Bukan penundaan yang singkat, karena memakan waktu sekitar 30 tahun! Tutur ibu, beliau sebenarnya sempat mencicipi kuliah hingga semester 2 di UGM, namun masa sulit perang, juga kondisi ekonomi mbah (=nenek dalam bahasa Jawa) yang amat miskin (harus mencari nafkah seorang diri dan menghidupi 9 orang anak, karena mbah kakung telah berpulang,), memaksa ibu merelakan impiannya terbang sejenak. Dan siapa mengira bahwa selama itu pula ibu memendam asa untuk suatu ketika beliau akan melanjutkan studinya. Dan jadilah beliau kompetitor sejatiku dalam belajar. Aku jadi malu hati bila bermalas-malasan tatkala melihat ibundaku giat belajar sampai larut, memelototi soal statistik atau mata kuliah metode penelitian. Juga ketika beliau harus mengulang kuliah statistiknya yang jeblok dan menggantinya dengan hasil luar biasa mengagumkan dan sempurna, 100!

Kelulusan beliau di kemudian hari, juga kata-kata bernasnya yang senantiasa menjaga motivasiku, menyadarkanku bahwa tiada yang mustahil diraih, selama hayat dikandung badan, selama Allah masih mengizinkan umur dan kesempatan, dan nilai ini pulalah yang kucoba tularkan dan tanamkan pada buah hatiku…

Kini, meski beliau didera diabetes mellitus 5 tahun belakangan ini, dan kadang diserang vertigo, semangat beliau untuk berbagi ilmu di sebuah PGTK, dan merelakan dibayar kurang sepadan, semangatnya tetap menyala. Buatku, keping-keping motivasi beliau sekelas pak Mario Teguh dan praktisi ajaran “pikiran adalah doa” dari Rhonda Byrne (penulis “The Secret”). Love you always, mum, I love you full… :)

Saturday, April 10, 2010

SURAT SAYANG DARI ALLAH...




Oleh: Inter Aneka

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi
bekerja ……. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan
ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau
terlalu sibuk ………

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa
melakukan apapun. Kemudian AKU Melihat engkau menggeerakkan kakimu. AKU
berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ke telephone
dan menghubungi seorang teman untuk mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar
sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk
mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau
merasa malu untuk berbicara kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan
melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut
sebelum menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya
……. masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau akan berbicara
kepadaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan
banyak hal yang harus kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau menghabiskan banyak
waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati
acara yg ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau
menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara
kepadaKU ………

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat
malam kepada keluargamu, kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa
sepatahpun namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu hadir
untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin
mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. AKU sangat
menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau
syukur dari hatimu.

Keesokan harinya …… engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan
penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk
menyapaKU ……..Tapi yang KU tunggu …….. tak kunjung tiba …… tak juga kau
menyapaKU.

Subuh …….. Dzuhur ……. Ashyar ………. Magrib ……… Isya dan Subuh kembali, kau
masih mengacuhkan AKU ….. tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan
tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU ……….

Apa salahKU padamu …… wahai UmmatKU????? Rizki yang KU limpahkan,
kesehatan yang KU berikan, harta yang KU relakan, makanan yang KU
hidangkan, anak-anak yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu
ingat kepadaKU …………!!!!!!!

Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat
engkau akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud menghadap KU ……
Yang selalu menyertaimu setiap saat ……..


Catatan:
apakah kita memiliki cukup waktu untuk mengirimkan surat ini kepada orang2
yang kita sayangi??? Untuk mengingatkan mereka bahwa segala apapun yang
kita terima hingga saat ini, datangnya hanya dari ALLAH semata.

Wednesday, April 7, 2010

MINTA DUIT!

Beberapa hari lalu, suami tercinta agak 'bindeng' telinganya, jadi pendengarannya agak terganggu sedikit. Naah, kesempatan deh gangguin dia, apalagi pas inget pernah baca buku kalo suami lagi asyik tenggelam dengan hobinya (entah baca, nonton TV, atau maen gim di kompi, en sejenisnya), itu peluang bagus untuk minta yang aneh-aneh (kalo ga salah judulnya bukunya tuh "Fanatic with Dad", berupa komik lucu dan satir).

Iseng aja sih, pas dinner (with tempe laah, bukan di resto, ntar dituduh macem-macem lagee, hehe...), aku sengaja ngomong bisik-bisik di hadapan beliaw en anak-anak,"Say, minta duit dong...". Eh suami dengan mimik bingung balik nanya,"hah, apa?". "Minta duit". Anak-anak udah cekikikan aja, tapi ndilalah suami kok malah ikut-ikutan ketawa ngakak. Setelah tenang teneteram dengan badai tawa, baru beliaw menjelaskan,"mama tuh pas ngomong 'duit'-nya terlalu napsu, jadi malah kedengeran jelas!"

Huahaha... gagal deh dapet keuntungan, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan! Yaaa emang bukan pro sih, hehe... Hm, laen kali latihan lagi ah biar lebih gape ;p

minta duit... minta duit... Eh udah ga keliatan napsu blom??

Monday, April 5, 2010

RASA MANIS SEBUAH KEIMANAN

Syarah Hadits
13/1/2007 | 23 Zulhijjah 1427 H
Oleh: Samin Barkah, Lc


Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “Tiga sifat yang jika dimiliki orang akan mendapatkan manisnya iman; Orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari yang lain; Orang yang mencintai seseorang semata karena Allah; Dan orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia tidak suka dilemparkan ke dalam kobaran api.” (H.R. Bukhari-Muslim)

Dalam surat Ali Imran ayat 31 Allah menyebutkan bahwa jika kita benar-benar mencintai Allah, maka kita harus mengikuti Rasulullah saw. sehingga Allah akan mencintai kita. Pusat dan sumber alasan kecintaan kita kepada sesuatu adalah Allah, termasuk juga kecintaan kepada Rasulullah saw.

Dengan kelemahan manusia seperti disebutkan Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 72 bahwa manusia adalah makhluk yang zhalim dan jahil, terkadang manusia lupa dengan cinta yang hakiki. Manusia hidup dalam perburuan cinta palsu, terutama di zaman hedonisme ini. Segala kemajuan materialis sangat meninakbobokan manusia untuk mengenal diri dan penciptanya, apalagi untuk memahami hakikat hidup dan tujuannya. Itulah kondisi masyarakat di negara-negara maju dan di sebagian di negara-negara berkembang.

Mencintai orang karena Allah. Sama halnya juga dengan membenci seseorang semata karena Allah. Nafsu manusia sering menghalangi kita untuk mencinta dan membenci seseorang karena Allah. Manusia mencintai karena ada sesuatu yang ingin ia dapatkan dari orang tersebut.

Ada sebagian orang yang ketika mendapatkan jasa seseorang akan membuat dia tidak dapat mencinta dan membenci karena Allah. Segala pemberian yang ia terima akan membuat dirinya tidak dapat memposisikan diri apakah harus mencinta atau membenci ketika orang yang pernah menanamkan jasa tersebut bertentangan dengan syariat Allah. Karena itulah seorang dai harus memelihara izzahnya untuk tidak dengan mudah menerima segala pemberian yang membuat ia tidak dapat memberikan nasihat. Kesederhanaan dan kemandirian seorang dai menjadi tuntutan agar ia tetap dapat menyampaikan kebenaran kepada semua orang.