Friday, November 27, 2009

KEEP THE SPIRIT!

Semangat
adalah kekuatan mental Anda
yang memastikan
bahwa Anda
berperan lebih kuat
ddan lebih besar
daripada
semua kesulitan Anda

(Mario Teguh Golden Ways)

Wednesday, November 25, 2009

ENGKAUKAH ITU BUAH HATIKU?

Malam itu, seperti biasa, kuantar dua anakku tercinta menuju peraduannya. Memandu 'doa tiup' (3 surah terakhir al Qur'an ditambah ayat Kursi) lalu diusapkan dari ubun-ubun ke sekujur tubuhnya. Entah kenapa, malam itu aku ingin berlama-lama dengan mereka, mengusap-usap punggungnya, membelai rambutnya, dan tatkala memandangi wajah mereka yang setengah terlelap, ada rasa haru menghampiri. Duh Gusti, rasanya baru kemarin berlalu saat mereka datang ke dunia fana-Mu, mencoba melangkah satu demi satu, menangis di sekolah, kini engkau sudah beranjak mendekati remaja. Betapa cepat waktu berlalu, sementara kami, ah apa yang kami sudah lakukan untukmu, duhai anandaku?

Ya Rabb, mereka amanahku, amanah kami sepanjang hayat, selama kami masih diperkenankan bersama... Nyaris tiada pernah kami sadari, ketika memutuskan menikah, mengucap ijab kabul disaksikan banyak orang, juga mengandung dan melahirkan anak-anak, bahwa ini sekaligus berarti kami telah memilih sebuah tugas sepanjang hayat untuk merawat, mendidik, dan membimbing mereka, dan menurutku, tugas ini bukanlah sebuah tugas main-main dan bisa disambi. Perlu begitu banyak kehati-hatian, baik dalam mencari rezeki yang halal, bersikap, berkata-kata haruslah bijak, berfikir matang sebelum berbuat, jangan sampai kami, yang seharusnya menjadi suri tauladan bagi mereka, justru membuka jurang kehancuran lewat tindak-tanduk yang kurang senonoh dan tidak diridhai Allah. Na'udzubillah min dzalik...

Lewat 'jendela hikmah' yang Allah bukakan lebar-lebar melalui orangtua-orangtua klienku, Dia menyadarkanku, masih teramat jauh aku, kami, dalam berfikir, bersikap, dan berbuat ideal, bagi buah hati kami... Maafkan kami ya Nak...

Monday, November 23, 2009

BLEEDING OH BLEEDING...

Tanpa diketahui banyak orang, waktu Ramadhan lalu, aku mengalami bleeding (pendarahan), yaitu jadwal mensku jauh lebih panjang dari biasanya. Kalau biasanya hanya sekitar semingguan paling pol, ini kok ya sesudah memasuki hari ke-6, darah segar muncul lagi seperti baru pertama kali mens, bahkan disertai gumpalan. Ngeri? Awalnya iya, tapi berjalan 1- 2 hari setelahnya ya dibawa biasa aja. Sedihnya justru karena harus kehilangan momen Ramadhan paling dinanti, yaitu sepuluh hari terakhir plus lailatul qadr. Ngga ada pilihan lain kecuali belajar mengikhlaskan semua ini, haqqul yakin, sepenuhnya yakin, ada skenario terindah dari Allah untukku...

Belajar ikhlas ini masih terus berlanjut sampai obat dokter habis, darah segar datang kembali, dan vonis reaktif dari dokter kedua yang setengah memaksa kuret. Beliau setengah menggerutu ketika dengan halus aku menolak, dengan alasan ingin mendiskusikan masalah ini dengan Abang. Juga komentar spontan ibu mertua bahwa sebagai perempuan, kita harus jaga diri kita sendiri, jangan sampai suami kemudian menikah lagi. Sempat termangu, kemudian mencoba meresapi niat baik beliau, juga dengan caranya, beliau sebenarnya sangat care dan menyayangiku...

Alhamdulillah, setelah pengobatan dari dokter kedua, pendarahanku berhenti, dan bisa berbagi dengan sahabat yang mengalami peristiwa serupa. Ah Rabb, indah nian ternyata jika menyikapi tiap keping peristiwa dengan hati lapang dan tawakkal...

Friday, November 20, 2009

ANDAIKAN...

Pernahkah engkau bersua dengan seseorang yang menyesali roda kehidupannya berputar tidak sesuai dengan harapan dan keinginannya? Atau jangan-jangan orang itu adalah dirimu sendiri? Memelihara asa pada ladang yang salah, seraya berucap dan berkeluh-kesah,"ah, seandainya saja aku tidak begini atau begitu...", atau "coba aku dulu bertemu dan menikah dengan dia lebih dulu, pasti aku sekarang bahagia...", dan seterusnya. Sadarkah kita bahwa untaian kata tersebut secara tersirat mendeskripsikan bahwa kita kurang ikhlas dengan takdir yang digariskan Allah kepada kita? Mencoba menawar Beliau, Gusti yang Maha Digjaya, untuk menghaturkan kisah-kisah hidup yang bahagia semata, yang hanya klop dengan impian-impian kita? Padahal sepatutnya kita yakin, haqqul yaqin, bahwa senantiasa ada hikmah di balik segenap peristiwa yang datang kepada kita, yang akan menempa kita, lewat tetesan air mata kita, darah dan derita kita, sekalipun itu kejadian terlalu pilu untuk diresapi... Maka percayalah, selalulah semaikan benih kepercayaan bulat nan utuh, bahwa Gusti Allah ora sare, Dia tiada pernah lelap tertidur, selalu 'kan awasi bisikan hati, ucapan lirih, maupun teriakan protes kita pada kehidupan...

Kata putriku, subhanallah dia kini kian beranjak remaja, "mama, kata bu guru, jangan ikuti hati nurani, karena belum tentu menuntun kita ke jalan yang benar, tapi ikuti kata Allah saja..." Ah anandaku, bernas nian katamu...

kesulitan hidup ini tidak ditujukan
untuk membatalkan pencapaian masa depan Anda yang baik,
tapi untuk menjadikan Anda lebih kuat dan pantas bagi impian kita...
mario teguh

Tuesday, November 10, 2009

TIM SWEEPING (SORANGAN WAE)...

Pas ngumpul-ngumpul sama temen-temen sebelum ngaji, ngga ada angin ngga ada hujan, tiba-tiba ada yang ngomongin soal kebiasaan anaknya yang dirasa ajaib. Gimana engga, umurnya sudah nyaris 17 tahun, tapi kelakuan kalo pulang sekolah sungguh luar biasa. Copot sepatu satu di mana, sebelahnya mendarat di pojok sono, tas tergeletak di sofa, baju kotor diam dengan manisnya di belakang pintu kamar. Serunya, emak-emak yang laen taunya ngga mau kalah curhat. Ternyata... semua mengalami hal yang kurang lebih sama (mohon dimaafkan beda-beda tipizz), include me, hehe...

Yap, baru sadar pagi itu momen-momen kritis penuh kerusuhan, ya pas abang mau berangkat, ato bangunin anak-anak en ngingetin untuk cepet-cepet shalat sebelum syuruq matahari keburu naik), mandi, de el el. Belum lagi urusan domestik rumah yang rutin, kayak muter cucian, bikin bekal, nyapu, ngepel teras, en nyiram taneman. Naah, kalo mo ada ide aneh-aneh ya kudu diplanning baek-baek, soalnya untuk nyang rutin aja kesiangan dikit bangun, dah kelimpungan kayak cacing kepanasan (secara dari luar mah sok kuul, hihi... Jaimlaaah, kan psikolog getho loh). Gedubrakan en ni mulut agak-agak sevvot ngomongnya.

Suasana senyap and I just realised that abis pasukan pergi (bapake en 2 buah hatiku), berbagai peninggalan sejarah ada di mana-mana, dalam hal ini termasuk kerjaan yang ketunda karena memprioritaskan mereka. Cucian yang belum sepenuhnya beres, meja makan penuh remah, keset yang miring (asal jangan orangnya laaah...), gelas-gelas dan wajan bekas masak. en jujur, aku paling ngga bisa liat berantakan begini en tinggal pergi gitu aja, so diberesin dulu deh... Sadar ato ngga, jadi ibu rumah tangga tuh jenis pekerjaan 'dalam sunyi', artinya kalo orang ngantor kan ada penampakan eh salah... nampak jelas karyanya dalam im proyek A, B, mpe Z, trus digaji sesuai pencapaiannya. Nah, orang umumnya ngga bisa liat jejak nyata kesibukan pontang-pantingnya seorang ibu rumah tangga, en biasanya baru nyadar waktu sang ibu ini jatuh sakit atau tiada. Rumah berantakan, taneman pada mati/layu, anak keleleran ngga keurus, piring dan baju kotor numpuk, etc. Apalagi kalo suami dan anak-anak ngga biasa turun gunung bantu-bantu, langsung nyungsep deh situasi dan kondisinya...

So, berbahagialah wahai pemangku jabatan sebagai ibu rumah tangga, jangan lagi minder dengan jabatanmu, karena engkaulah manajer rumah tangga, suporter sang direktur utama, manajer keuangan, kepala chef resto ternama, juga guru anak-anak, motivator dan sahabat sejati suami dan anak-anakmu. Maka jika engkau menyayangi mereka, seutama kewajibanmu adalah menyayangi dirimu sendiri dulu, jangan abaikan hak tubuh dan jiwamu...

Hidup tim sweeping!

Friday, November 6, 2009

PETIKAN MUTIARA UMROH

(MARIO TEGUH)

Hanya karena kita mengosongkan diri dari yang tidak mulia,
Allah berkenan mengisi kita dengan kemuliaan
Tetapi akan selalu ada jiwa terbangunkan
yang berharap mendapat kemuliaan hidup dengan mengisi diri
dengan ketamakan, keangkuhan, dan kekufuran

Maka jika kita mengetahui
isi apa yang kita inginkan
kosongkan diri dari sesuatu yang sudah jelas-jelas tidak baik

Jangan membantah lagi...
karena jika ada yang menang dalam membantah yang benar,
dia sebetulnya sangat kalah

Mari kita mengikhlaskan diri kepada kebenaran,
karena itulah satu-satuya jalan menuju kehidupan yang tidak salah!

Tetapi hanya sedikit jiwa
yang benar-benar tulus
mengikhlaskan diri kepada kebaikan...
Padahal
jika bukan kepada kebaikan,
kepada apa lagikah hati Anda akan diikhlaskan?

Tuesday, November 3, 2009

I'LL BE BACK!

Assalamu,alaikum...
Apa kabar semua?Subhanallah, ngga terasa nyaris 2 bulan aku cuti ngeblog. Mudah-mudahan semua baek-baek saja ya? Hehe, SKSD buangets yah... :)

Hm, kok tahan ya 2 bulan ngga megang en ngintip blog sama sekali? yah, maklumlah, imbas dari niat pas masuk Ramadhan, kepingiin banget bisa nambah khatam qur'an en beneran konsen/fokus ke ibadah-ibadah sunnah. Tapi ya itu tadi, Ramadhan selesai, sambung lebaran, wara-wiri sana-sini, juga ada sedikit masalah kesehatan, jadinya bablas angine je... Belum lagi urusan klien tes massal di kampus yang kok ya pas wuakeh tenan, so kerja rodi tiap malem mpe jam 10.

So, it's so excited to be back (halah, mo niru-niru Arnold kok ya ora' pas tho), insyaAllah akan rajin nyambangi dus sekaligus berkunjung ke blog teman-teman tercinta. Doakan sehat dan semangat selalu ya, love you all...