Tuesday, March 31, 2009

BELAJARLAH BERSYUKUR, JANGAN KUFUR NIKMAT...




Seolah mendapat hadiah dan anugerah terindah saat milad dari Allah, mata menatap petikan tulisan dari sebuah majalah yang kubaca ketika sedang gunting rambut (biar cantik lahir-batin, insya Allah... :D).
Ini kubagi untuk para sahabat, tuk direnungi dalam diam...

yang paling utama: CINTA
aset terbesar: KEPERCAYAAN
jalur komunikasi paling ok: DOA
yang terpenting dalam hidup: KUASA ALLAH
kebahagaiaan terbesar: MEMBERI

Kepribadian terburuk: SERAKAH
masalah terbesar: KETAKUTAN
aksesori paling menawan: SENYUM
penyakit paling melumpuhkan: DALIH

emosi paling sia-sia: MENGASIHANI DIRI SENDIRI
obat tidur paling efektif: HATI YANG DAMAI
milik paling bernilai: DIRI SENDIRI
sikap paling tepat: BERSYUKUR

Friday, March 27, 2009

TUKANG POTOKOPY GADUNGAN



Aku baru nyadar kalo 'keahlian' di luar syarat utama jadi emak -- apalagi kalo bukan masak, beres-beres rumah, dandan, de el el -- taunya cukup bermanpangat paling ngga buat para bocah. Ini kerasa waktu mereka sok sibuk dapet tugas ngliping lah, ngerangkum info dari internet, laporan kunjed (mirip study-tourlah jaman emak-babenya dulu),atawa bahkan bikin cerpen sebagai bagian tugas Bahasa Indonesia.

Nah, biasanya biar ngga reipot bin heiboh, aku dah sediain plastik mika plus kertas u koper eh kaver paper di rumah, beli lah segepok segepok. Giliran enyak ini betugas ye pas tuh tulisan udah rapi jali diketik, langsung deh para bos cuilik ini berkoar-koar,"mak, tolong diprint dong." Yo wis, nongkronglah sang emak ini di depan kompi, kadang jadi bete pas tuh printer lagi manyun, entah kertasnya jadi miring, tinta ujug-ujug abis, etcetera lah, sutralah... Sesudah proses manyun ilang, baru deh dikeker-keker untuk dicekrek (mau cekrek atas atau samping, it depends little boss), trus mulai milih mau kaver nyang kayak pegimane. Kalo masih belum puas, ya terpaksa dibongkar lagi tuh cekrekan (kan kadang ketebelan padahal pake cekrekan yang kecil, ya gatot deh untuk bisa kecekerek semua kan?). Dah rebes? Ambil lakban, ngira-ngira seberapa bagian tengahnya untuk atas-bawah paper, nempelin sambil ditambahin dikit di ujung-ujungnya, en gunting deh biar caem.

Hm, mikir-mikir, boljug ya, nti kali-kali pensiun jadi psikolog (lho, siapa tau orang Indonesia tahun 2030 ntar dah sehat mental semua, berarti kan aku nganggur tho?) en abang juga sampun sepuh ndak iso kerja kantoran lagi, daripada mantuk-mantuk plus ngantuk-ngantuk, ya mending buka bisnis potokopian tho?

Ah, ngayal nya jauuuuuuh benerr lah yaw...

Tuesday, March 24, 2009

BILA KUJATUH CINTA YA RABB...






oleh: SAYYID QUTHB


Ya Allah,
jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin,
jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya
agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah,
jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana,
jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya
agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati,
jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang
yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah,
jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya
agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah,
jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu
melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah,
jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah,
jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas
sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah berhimpun untuk mencurahkan mahabbah hanya pada-Mu,
telah berjumpa untuk taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berjanji setia dalam membela syariat-Mu
Kokohkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah,
Abadikanlah kasih sayangnya
Tunjukilah jalannya dan
Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tiada pernah redup
Lapangkanlah dada kami dengan
limpahan iman dan keindahan bertawakal di jalan-Mu
hidupaknlah dengan ma'rifat-Mu,
dan matikanlah dalam syahid di jalan-Mu.

Monday, March 23, 2009

COMBRO RASA DINAMIT



Tiap Rabu aku rutin membantu menangani klien anak-anak di kampus. Biasanya usai ngurusin klien-klienku yang unik itu, perut keroncongan pas jam makan siang. Break 1 jam-an untuk shalat en lunch, sambil mikir mau bawa oleh-oleh apa ya buat Abang en anak-anak? Dasar ada aliran sesat dari sejawat, dikomporinyalah aku dengan promo gratis combro dari FH sebelah katanya top markotop. Yo wislah, gimana bisa percaya kalo ngga nyobain tho?

Yang bikin merinding itu malah komentar temenku si kompor mbleduk ini, pas doi tau aku mborong sang combro (5 biji), buat misua. "Waduh mbak Diana, mau mbunuh suaminya ya? Ngga kira-kira beli combro?" Mulanya aku heran, lha nih pegimane sih, tadi ngeluarin rayuan maut, eh pas aku termakan bujuk-rayunya, dia malah syok sendiri? Plis dech...
Nah, doi komentar lagi,"Mbak, bisa dehidrasi dia mbak, murus-murus lho, tuh combro peddess banget!" Ya Allah, ngomong kek dari tadi, kan aku ngga kalap begini?? Secara suamiku emang penggemar combro, tapi kan...

Soal rasa? Emang super peddess, secara ukurannya emang gedhe, dhowo (1 harganya seribu), full oncom, en dinamitnya ya di rawit utuh yang diselipkan di tengah-tengah ramuan oncom, yang haqqul yaqin kalo ngga ati-ati, emang dijamin murus-murus! Tapi ya begitulah, namanya juga tobat sambel, tiap ngampus, pasti oleh-oleh wajibnya si combro ini...

Hayo-hayo, siapa penasaran dengan sang combro dinamit? Kunjungi FHUI ya sodara-sodara!

Sunday, March 22, 2009

15 MARET ITU...



Pekan lalu, tepatnya tanggal 15 Maret, adalah milad perkawinan ke-41. Lho, jadi umurku en abang sebenarnya berapa sih, jangan-jangan malsuin umur, padahal udah nenek-kakek, sok muda en ceria, operasi plastik, dan sebagainya. Plis deh, hare genee kok begitu sih? eits, tenang dulu, aku tuh lagi ngomongin anniversary-nya Bapak dan Ibuku say...

Bicara tentang mereka berdua, seolah seluruh episode hidup tumpah ruah di dalamnya. Ada bahagia, suka-duka, juga darah dan airmata... Ada shalat istikaharah tak putus selama 7 hari berturut-turut, mimpi yang ditakwilkan oleh pak AR Baswedan (ini kayak Buya Hamka lokal di Yogyakarta), gempuran penolakan gara-gara stereotipe kalo wong jowo iku nenek-moyangnya lebih tua dari urang Sunda, juga sikap ogah-ogahan oleh oom alias kangmasnya Ibu (ini lebih karena beliau sudah punya calon tandingan). Tapi syukurlah restu Mbah memuluskan prosesi perkawinan ini.

Perjuangan belum berakhir, justru baru akan dimulai. Saat merantau ke Jakarta, mencari sesuap nasi (dan segenggam berlian), harus menumpang di rumah kerabat, modalnya hanya 1 koper sederhana dan 1 kasur kapuk, naik becak ke kantor (belum ada Blue Bird kalee?). Godaan untuk kerja di 'bagian basah' (Bimas Islam dan Urusan Haji) sementara Bapak di bagian Litbang yang 'kurus kering' minim proyek, Ibu yang gajinya berkali lipat dari Bapak, tapi tetap hormat pada Bapak.

Ini baru dari sisi 'struggle for life'-nya, belum dari segi penanaman moral dan penempaan karakter. Bapak adalah orang yang jujur, bersahaja, ngga neko-neko, yang super resik, apik, dan disiplin dalam hal shalat di masjid, super serius (bisa lho beliau ekspresinya datar aja pas kita semua ketawa terbahak-bahak lihat Srimulat atawa Jojon), selalu terjaga shalat malamnya, sabar dalam diam kalo Ibuku sedang ngomel-ngomel (tahu sendirilah, emak-emak, include me, hehe...), hobi shopping kebutuhan dapur (favoritnya Hero dan Carrefour, di mana aja, heran ya?) dan yang menakjubkan, setia menyuguhkan kopi susu buat bundaku terkasih hingga hari ini, bahkan ketika banjir besar melanda Jakarta beberapa kali.

Nah, bicara soal ibuku, ngga bisa melewatkan kepiawaiannya memasak (uenak tenan deh, kalo anaknya ini mah jangan ditanya, yg enak sambelnya doang!), gesit, mandiri (sampe sekarang, kalo kontrol ke dokter internisnya nun jauh di sono, beliau hayu aja jalan sendiri), agak galak sih tapi suka melucu (blended yang aneh kan?), tepat waktu (kalo kondangan ibuku selalu juara 1, siap duluan dari Bapak, hehe...), dan yang ngga kalah hebat, beliau ini motivator sejatiku (ngga banyak ngomong, lugas, to the point, tapi tepat sasaran). Dan biarpun Ibuku bisa dikatakan wanita karir sejak gadisnya, dengan gaji berlebih, tapi beliau selalu izin kepada Bapak jika ada keperluan dan subhanallah, taat dengan izinnya, dalam arti kalo pamit mau ngajar ya cuma ngajar ke SMEAnya, tidak ngelencer ke Tanah Abang (kebetulan lokasinya dekat sekolah Ibu, dan temen-temennya suka ngerayu untuk pergi ke sana).

Hm, perpaduan yang unik bin antik kan, yang kalo buat pasangan-pasangan masa kini, mix model gini mah lewat ngga dilirik. Biasanya kan yang dicari 'soulmate' yang klop, nyambung (entah hobi, selera musik, gaya hidup clubbing atawa rumahan, dan sebagainya), en mungkin kalo udah terlanjur, ya udah dah, pisah aja, istilah kerennya, ke laut aja sono! Tapi aku sungguh belajar dari beliau berdua, bahwa sebuah pernikahan haruslah diawali oleh niat yang lurus kepada-Nya, beneran lurus,, bukan karena nafsu syahwat, sebagaimana dicontohkan Rasulullah; juga adalah sebuah 'mitsaqan ghaliza' yang maha berat, perjanjian kokoh yang bukan main-main (karena disaksikan Allah dan malaikat-Nya). Dan pernikahan sejatinya adalah sebuah pertarungan menaklukkan ego masing-masing, saling menerima kekurangan dan bersyukur dengan kelebihan pasangan, legowo dan ikhlas mendukung pasangannya dengan sepenuh hati, bertanggung jawab,serta yang utama, saling menjaga amanah dan kepercayaan satu sama lain.

Dari mereka, kami, putra-putrinya, belajar bahwa senantiasalah hanya bersandar pada cinta-Nya saja maka kita akan memenangkan perjuangan di dunia maupun di akhirat, bersua dengan-Nya, menuju surga-Nya, insya Allah, aamiin...

Khusnul khatimah ya Rabb, untuk Bapak-Ibuku terkasih, bukakan hanya pintu surga bagi mereka...

Friday, March 20, 2009

SILENCE IS NOT ALWAYS GOLDEN


Sumber: MARIO TEGUH SUPER TALK
Kumpulan Motivasi Mario Teguh


Tidak semua diam adalah emas.

Telah lama kita mendengar ungkapan bahwa diam itu emas. Diam dan keheningan itu adalah peng-indah pembicaraan, dan diam pada saat yang tepat justru membuat seseorang berbicara lebih fasih daripada mereka yang melulu berbicara.

Tetapi tidak semua diam dan keheningan adalah emas.
Pada banyak kesempatan, diam itu justru menjadi sebab dari masalah-masalah besar, dan menjadi pemberi ijin bagi keberlanjutan dari keburukan dan kejahatan.

Diam adalah sebuah bentuk persetujuan; sehingga seseorang yang diam dihadapan kesalahan dan kejahatan -telah sebetulnya sama dengan menyetujui terjadinya kesalahan dan tidak menolak dilaksanakannya kejahatan.

Bila kita dinilai dari apa yang kita katakan, mohon Anda sadari bahwa kita juga dinilai dari apa yang kita diamkan.

Maka terhadap apakah Anda diam?

Keheningan bukanlah sebuah pelajaran. Yang Anda dengar dalam keheningan itu lah -yang menjadi pelajaran keemasan.

Keheningan bukan lah hanya tidak adanya suara. Keheningan adalah tempat kembali bagi pribadi-pribadi yang berupaya mengerti, karena dalam relung-relung keheningan yang damai itu lah-tergemakan suara-suara yang tak terdengar oleh telinga.

Tetapi kita tidak dapat hidup sepenuhnya hanya dalam keheningan. Bahkan mereka yang menemukan kedamaian dan pengertian dalam keheningan -akhirnya akan terpaksa meninggalkan dunia senyap itu-karena setelah beberapa saat, pengertian yang terdengar dalam keheningan itu akan tumbuh menjadi bentuk kebisingan yang memekakkan telinga hati.

Setelah Anda mengerti -keheningan akan mengusir Anda keluar, agar Anda sibuk bergaul dalam kehidupan ramah yang saling menguntungkan dengan orang lain, karena sebetulnya untuk itu lah pengertian itu diberikan kepada Anda.

Diam adalah bahasa yang sering disalah-artikan.

Bagi mereka yang tidak memiliki sesuatu yang bernilai untuk dikatakan, diam adalah penyelamat yang baik. Tetapi, di hadapan mereka yang menikmati kemenangan atas kelemahan orang lain-diam adalah tanda kebodohan yang bisa diambil keuntungan darinya.

Maka meskipun diam itu emas, berhati-hatilah dalam memilih kepada siapa Anda diam, tentang hal apa Anda diam, kapan saat Anda diam, dan cara yang Anda gunakan untuk diam.

Bila penguasaan bahasa Anda dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan kata-kata dan tata olah bicara, mohon Anda ingat bahwa Anda juga dinilai dari kefasihan Anda dalam menggunakan tidak adanya kata. Dengannya, hanya diam saja -tidak cukup untuk mencapai kualitas keemasan pribadi kita.

Fasih berbicara adalah juga fasih untuk tidak berbicara.

Keheningan sering memperbesar penderitaan karena kecenderungannya untuk mengulangi kejadian.

Perhatikanlah, orang sering merasa tersinggung-tidak pada saat dia mendengar perkataan yang merendahkan; tetapi lama setelah keheningan mengulangi kata-kata itu berkali-kali dalam kesendiriannya.Perhatikanlah juga,bagaimana dia menjadi semakin bersedih, setelah dia memutar ulang cerita ketidak-beruntungan hidupnya.

Maka, apakah kira-kira nama dari tempat sampai-bagi dia yang menemukan kesenangan dalam mengulangi cerita kesulitan dan kegagalannya?

Lalu, perhatikanlah bagaimana seorang yang lain -menjadi congkak karena senang memutar ulang saat-saat pendek di mana dia menang dan dipuji-puji oleh orang lain.

Itu adalah alasan mengapa kita sering menemukan orang-orang kecil dengan kesombongan besar.

Padahal, seseorang yang telah mencapai kebesaran -justru merasa paling takut untuk berada lagi dalam kegembi raan yang menyertai keberhasilannya dulu; karena, kegembiraan dari hasil pengu langan seperti itu -mudah tumbuh menjadi kebanggaan, dan yang kemudian beralih wajah menjadi kesombongan.

Karena dia mengerti bahwa tidak ada keberhasilan kecuali yang Diijinkan -sebagai gantinya dia memilih untuk mengulangi rasa bersyukur yang menghampirinya bersamaan dengan kedatangan keberhasilan.

Dengan demikian, kehati-hatian dalam mengijinkan apa yang boleh diulangi dalam keheningan -adalah kunci menuju kekuatan hati.

Bagi hati yang mencari keheningan adalah tempat untuk menemukan.
Bagi yang sudah menemukan nilai dari pengertian itu hanya sebanding dengan keikhlasannya untuk menerima.
Dan bagi yang sudah menerima nilai dari penerimaannya bergantung pada nilai yang bisa dibangunnya untuk orang lain -dari pengertian itu.
Maka diam -dan keheningan, hanya bernilai bagi yang merindukan nilai.

Wednesday, March 18, 2009

PAK DADANG MENDADAK NGETOP




Beberapa hari lalu, ketika kami dalam perjalanan menuju Gunung Mas, wisata kebun teh di daerah Puncak, anak keduaku ujug-ujug punya usul unik bin antik. Hm, kalo dipikir-pikir, memang tiap anak itu hebat, luar biasa, dan beda satu sama lain. Naah, anakku yang ini biasanya kalem, cool-lah pokoknya, en biasanya untuk urusan yang ada nyangkut-nyangkutnya ke bahasa, lebih jago si kakak. Tapi mungkin karena dia gemar baca buku tebak-tebakan en kuis, minatnya lumayan tergugah (ceile, gaya euy bahasanya...)

Di kesempatan kali ini, ngga ada angin ngga ada ujan, yang ada jalanan agak macet (padahal celingak celinguk ngga ada Komo tuh!), tiba-tiba dia melontarkan ide untuk bikin kata yang berujung "...ang". Awalnya biasalah, agak lamaaa mikirnya, tapi setelah 1-3 kata, mulailah berhamburan kata-kata baru yang sekaligus mengundang gelak tawa.

"Pak Dadang"... "makan nasi padang"... "pake rendang"... "ngga punya uang" ... "jadi ngutang"..."jatuh terlentang"... dan seterusnya. Yang bikin geli, waktu Yusuf pindah ide jadi nyari kata berakhiran "...ing" dan "...eng", kok ya aku belet mikirnya, ngga kreatip!! kata anak-anak. Ya gimana ngga, pak Dadang-nya langsung aja berubah jadi pak Diding en pak Dedeng makan serundeng... Haha, gubrax bangets deh emang!

Yang serunya tambah menjadi-jadi adalah waktu switch lagi ke akhiran "...ong", pak Dadang menjelma jadi "bu Totong"... "makan lontong nongkrong di depan gentong sambil bengong"...

Tapi gara-gara dibahas terlampau heiboh, so pas jalan sehat besok paginya mengitari kebun teh, jadi ilfil sama pak Dadang, sampe waktu aku iseng jailin anak-anak untuk ngisi perjalanan sunyi-senyap, mereka langsung teriak,"Arrrgghh... stop Mama!"

Hidup pak Dadang, seleb karbitan!

Friday, March 13, 2009

READY OR NOT, WE'LL FACE THIS TRIPS SOON OR LATER.....





LUPAKAN KARTU KREDIT DAN TABUNGAN ANDA, KARENA INI PERJALANAN GRATIS!
SANGAT PRIBADI DAN TANPA BATASAN APAPUN!
MELAMPAUI IMPIAN ANDA; HANYA SIKAP DAN KEYAKINAN JADI MODAL UTAMA!
SIAP ATAU TIDAK, ANDA SUDAH DIBOOKING!


Seandainya dicetak, slogan marketing di atas mungkin akan cocok untuk ditampilkan pada brosur pemasaran perjalanan ini.

Dan bila waktu itu telah tiba, dan pasti, maka :
1.. Ketika kita meninggalkan dunia ini menuju kedunia yang lain, ibaratnya seperti sebuah perjalanan menuju kesuatu negeri.
2.. Dimana keterangan tentang negeri tersebut tidak akan ditemukan dalam brosur yang dikeluarkan oleh biro perjalanan, tetapi dijelaskan didalam Al-Quran dan Hadist.
3.. Dimana pesawat yang akan ditumpangi dan yang akan menghantarkan kita bukanlah pesawat Garuda Indonesia atau Saudi airlines, tetapi Keranda Jenazah.
4.. Barang bawaan kita tidak dibatasi hanya 23 kg. tapi untuk perjalanan ini berapapun berat dan banyaknya amal perbuatan kita. Kita tidak akan ditagih atas kelebihan barang bawaan. Semuanya gratis berkat kemurahan Sang Pencipta.
5.. Pakaian yang dikenakan bukanlah stelan jas yang mahal buatan Piere Cardin atau sejenisnya, tetapi kain kafan putih tanpa jahitan.
6.. Parfum yang dipakai bukanlah buatan Channel atau Shalimar, tetapi kampar dan air mawar.
7.. Passport kita bukan passpor dinas, diplomatik atau paspor haji, tetapi Al-Islam.
8.. Kemudian visa masuk tidak dibatasi selama 6 bulan, tetapi visa bebas tanpa batas dengan stempel 'Laila haillallah'.
9.. Pramugari yang melayani bukanlah gadis cantik dengan senyuman menawan, tetapi malaikat Izrail
10.. Pelayanan selama penerbangan bukanlah di kelas business atau ekonomi tetapi ambulan limosin atau truk sampah, tergantung bagamaiana prilaku kita semasa hidup.
11.. Tujuan kita bukanlah Jeddah International Te rminal tetapi Qabarastaan atau TPU
12.. Bandara yang menjadi tempat transit kita adalah Alam Barzakh.
13.. Ruang tunggu bukanlah ruangan berhamparkan karpet yang ber AC, tetapi ruang gelap dengan luas 1.5 x 2 m yang bernama Kuburan.
14.. Petugas Immigrasi yg memeriksa bukanlah petugas imigrasi dari Kerajaan Saudi tetapi malaikat Munkar dan Nakir.
15.. Dan tidak diperlukan pengeledahan barang bawaan oleh Petugas Bea dan Cukai atau detector.
16.. Tujuan akhir kita apakah Surga dimana dibawahnya sungai mengalir, atau sebalik nya, tergantung amal yang kita bawa.
17.. Kita tidak perlu membayar untuk perjalanan tersebut, karena gratis. Jadi kartu ATM, credit card and tabungan anda tidak diperlukan lagi.
18.. Jangan khawatir Pesawatnya akan dibajak karena terroris Amerika tidak ada disana.
19.. Makanan tidak dihidangkan dalam penerbangan ini, karena itu tidak perlu risau memikirkan makanan halaal atau haram.
20.. Tidak perlu pusing memikirkan tempat un tuk bersandar, karena tubuh kita telah terbujur kaku.
21.. Jangan khawatir penerbangan akan ditunda, karena jadwal penerbangan selalu tepat waktu, baik berangkat maupun tibanya.
22.. Jangan pikirkan tentang hiburan selama penerbangan karena kita sudah tidak memiliki cita rasa lagi.
23.. Tak perlu dirisaukan mengenai booking untuk perjalanan ini, karena sudah dibookingkan sejak kita dalam masih kandungan ibu kita.
24.. Tak perlu dipikirkan siapa yang akan duduk disebelah kita. Karena kita satu-satunya penumpang disana. Nikmati perjalanan tsb, sekiranya jika bisa menikmatinya.
25.. Satu hal yang perlu di ingat, bahwa jadwal perjalanan ini tidak akan diberitahukan sebelumnya. Persoalannya, apakah kita sudah siap untuk itu ?


Masing-masing kita pasti akan menempuh perjalanan tersebut, dan setiap orang akan diberikan tiket gratis untuk satu kali perjalanan (one way ticket), yakni perjalanan yang tidak akan pernah kembali lagi.

Wednesday, March 11, 2009

PEACE...




damai itu di mana?
tidak di harta berlimpah
tiada jua berada di jabatan dan mobil mewah
jua tidak di wajah jelita nan rupawan

damai itu
terpatri jauh di lubuk hati
yang pori-pori tubuhmu
penuh diselubungi rasa syukur
bukan ujub atau takabur

maka damailah
karena hari ini
engkau masih diberi satu hari lagi
menyambut rahmat dan karunia-Nya

Tuesday, March 10, 2009

INSIDE MECCA, INSIDE MY HEART...




Semalam, bersama Abang, aku menonton "Inside Mecca" di National Geographic Channel. Bertutur tentang 3 orang jamaah haji yang berasal dari 3 benua, yaitu Fidelma yang asli Amerika Serikat, Ismail dari Malaysia, dan Khalil dari Afrika Selatan. Ketiganya mengawali dan menjalani perjalanan sucinya ini dengan pergulatan batin yang berbeda. Fidelma yang seorang muallaf, Ismail yang pengusaha sukses, dan Khalil yang -- maaf kalau salah -- seorang rakyat biasa. Dari ketiganya, Khalillah yang menempuh rute napak tilas hajinya dengan naik bus umum, berlari-lari menggotong koper, sementara Ismail maupun Fidelma bisa dikatakan teramat nyaman dalam 'petualangan'nya ke Mekkah.

Ada saat-saat aku mengenang perjalanan hajiku dulu. Subhanallah, begitu banyak kenangan, betapa berlimpah ujian kesabaran. Sabar yang tidak hanya terucap melalui kata-kata semata, tapi tertempa lewat teramat banyak kejadian. Ketika harus menunggu antrian di bandara King Abdul Aziz, menanti bus yang akan membawa ke Mekkah, sewaktu terlambat tiba di Masjidil Haram kala Jumat, juga yang tiada pernah terlupakan dari ingatan, tatkala Abang jatuh sakit justru menjelang dan pas wukuf di Arafah, saat-saat makbul untuk memanjatkan doa. Juga ketika memandangi langit biru Mekkah usai tawaf Wada' sebelum beranjak ke Madinah...

Dan semalam, tak terasa ada air mata, basah, dan kian basah ketika aku shalat syukrul wudhu sebelum tidur...

Allah, betapa rindu aku menatap kembali rumah-Mu, rumah yang sebenar-benar rumah bagiku, rumah di mana aku begitu diterima dengan sepenuh kasih-Mu, segenap ampunan-Mu...

Rabb, kini kutahu, kekuatan terbesar yang kumiliki hingga detik ini aku bisa berdiri tegak berjuang melawan segenap ujian hidup adalah keyakinanku akan diri-Mu, yang utuh tak terpenggal...

Monday, March 9, 2009

HIDUP ADALAH...

karya MOH RUSLI M.



Hidup adalah... melihat ke dalam diri
karena yang menentukan arah adalah kepala ini
yang keputusannya ditentukan kini dan di sini
Modus hidup yang benar bukan "MEMILIKI"
hidup adalah "MENJADI"
maka tebaslah kenangan yang menipu diri
masa lalu adalah taman yang penuh duri
keputusan harus segera diambil
masa depan harus disikapi
panjatlah gunung yang tinggi
sebrangi tebing-tebing dan ngarai
menyusup ke dalam goa dengan cadas berlapis-lapis
Di sana, di dalam goa ada malaikat nurani
yang tak pernah mau merusak bumi
bersama malaikatmu majulah
jaringlah masa depan
ambil semua yang ada, tinggalkan segala yang tiada
taktik dan strategimu adalah AGAMA
senjatamu adalah FITRAH
panglimamu adalah KEPALA

Hidup adalah BANGKIT, BERJUANG, DAN MENANG
HIDUP ADALAH MAJU SAMBIL TERSENYUM...

***
ini petikan puisi dari seorang sahabat terbaikku, hadiah ultahku kemarin
aah, Gusti, merenung lagi,
sudah seberapa jauh kutapaki sisa-sisa hariku
dalam senyum dan optimis
dalam iman penuh dan sabar tak berujung?

Friday, March 6, 2009

KERJA BERMETODE EN CERIA!





Suatu hari waktu aku sedang menyapu, abang yang ada di TKP nyeletuk,"tuh di sini masih kotor nih...". Santai aja aku menjawab sambil tersenyum manis (halah, ngaku-ngaku),"tenang Bos, mama masih nyapu daerah sini dulu (dekat sofa, lurus ke dapur), baru nanti giliran daerah situ." Yang geli abis itu abang ngangguk-ngangguk aja, kayaknya dia heran juga kok nyapu aja kudu rapi jali? Emangnya kerja kantoran?

Eits, jangan underestimate sama emak-emak erte alias ibu rumah tangga lho. Everday we have to make a detail, very detail planning for short and long target! Kapan muter cucian, masak sarapan en bekal, yang tiba-tiba kalo anak or misua sakit atau apalah keadaan darurat, harus siap-siap switch ke plan B or C, misalnya ninggalin cucian dulu deh bawa anak ke dokter, nyiapin surat sakit untuk dititip ke tukang ojek, atawa mertua tahu-tahu mo dateng padahal kita dah siap mo ngaji, ye langsung bubar dech... Makanya, sebenernya 'musuh bebuyutan' ibu-ibu RT adalah bunyi telepon yang ngga penting amat di pagi hari saat kita sedang rusuh bin kribo. Ngga ada telepon aja cukup kribo apalagi diseling telepon atawa intermezo laen, sori man! Iiih, galak beneerr sih...

Anyway busway, kenapa juga kita ini perlu sistematis ngatur kerjaan rumah yang seabrek-jubrek itu? Yang paling gampang mah ya supaya kita tetep punya napas untuk urusan pribadi alias me-time, trus juga pas anak en misua tercinta mendarat kembali ke rumah, everythings are undel-control (dinner is ready, lantai mengkilap, taneman kagak layu en mati, de el el) dan kita siap menyambut dan mengurusi mereka dengan hati cantik jelita, uhuuy dah...

Hayo, siapa yang ngga mau diservis dengan jiwa-raga ceria?

Thursday, March 5, 2009

MENDIDIK DENGAN KASIH SAYANG




Oleh : Mulyana, Kolom Hikmah HU Republika, 27-09-2004


Dikisahkan, pada suatu hari, beberapa Arab desa datang kepada Rasulullah SAW. Mereka bertanya kepada para sahabat, "Apakah kamu pernah memeluk anak-anak kecil kamu?". Para sahabat menjawab, "Ya". Orang-orang kampung itu berkata, "Akan tetapi, demi Allah, kami belum pernah memeluknya".

Rasulullah SAW lalu bersabda,"Aku tidak boleh berbuat apa-apa sekiranya Allah mencabut rahmat dari kamu".(HR Muslim).

Hadis di atas merupakan peringatan dari Rasulullah bahwa betapa pentingnya kasih sayang kepada anak-anak. Kasih sayang kepada anak-anak tidak
Hanya merupakan wujud dari rasa cinta, tetapi yang lebih penting adalah kasih sayang merupakan bagian dari peranan orang tua dalam mendidik mereka. Kasih sayang merupakan fondasi terbentuknya hubungan yang erat antara orang tua dan anak-anak.

Dalam kaitan ini, Deborah Stipek--seorang pakar motivasi dari Stanford University--mengatakan hubungan yang erat antara orang tua dan anak
sedikitnya mempunyai tiga komponen utama. Pertama, penerimaan. Dalam konteks ini orang tua harus menerima keberadaan anak apa adanya, tanpa syarat apa pun. Penerimaan total orang tua terhadap anak-anak memberikan rasa percaya diri yang tinggi kepada anak-anak dan mempercepat anak dalam proses pembelajaran dan perkembangan dirinya.

Sebaliknya, seorang anak yang tidak diterima secara penuh oleh orang tuanya menyebabkan mereka lambat dalam perkembangannya. Bahkan, penerimaan bersyarat tersebut menyebabkan anak memiliki sifat-sifat yang negatif, seperti pembangkang dan pemarah. Kedua, adanya hubungan/ikatan batin. Hubungan/ikatan batin yang kuat antara orang tua dan anak-anak menciptakan rasa aman secara emosi, tenteram, dan mereka bahagia menjadi dirinya. Hubungan/ikatan batin ini akan terbentuk jika orang tua memberikan kehangatan dan terlibat dalam kehidupan anak-anaknya.

Selain itu, hubungan/ikatan batin yang kuat terbentuk pula dengan adanya rasa saling percaya, keterbukaan dan saling menghargai. Orang tua yang
menanamkan rasa percaya pada anak menyebabkan mereka lebih berani mencoba, meskipun mereka memiliki keraguan sebelumnya. Adanya keterbukaan artinya ada komunikasi dua arah yang menyebabkan orang tua mudah mengikuti perkembangan anak, di dalam maupun di luar rumah. Sedangkan anak yang dihargai, maka mereka akan mengapresiasikan hal yang sama terhadap orang tuanya.

Ketiga, dukungan. Orang tua harus menghargai dan menghormati anak sebagai pribadi yang unik, sehingga mengembangkan segala potensinya untuk
menjadi diri sendiri dan mandiri. Dan, bukan dipaksakan untuk menjadi seperti orang tuanya. Dalam kaitan ini, John Bowlby--seorang ahli jiwa
anak—menegaskan seorang anak akan efektif jika minimal ada satu orang yang "berdiri di belakang mereka". Maksudnya, selalu ada orang yang siap memberikan dukungan apapun kondisinya.

Semoga kita dapat membangun dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak kita, sehingga keluarga kita termasuk golongan orang-orang yang
pengasih dan penyayang. Dan, semoga anak-anak kita menjadi anak yang membanggakan orang tua, bangsa, dan agamanya. Wallahu a'lam bishawab.

Tuesday, March 3, 2009

DANGDUT= KATRO, JAZZ = HIGH CLASS, AH MASA??




Suatu hari saat siaran, Farhan, dalam siarannya di radio Delta, mengemukakan topik bahasan menarik. Tentang kontroversi dangdut, yang sekarang sedang naik-kecam (istilah apaan tuh?) karena goyang Dewi Perssik, juga Jupe alias Julia Perez yang super-hot. Boikot di mana-mana, mereka dilarang tampil kecuali jika bersedia menutup area tubuhnya yang diobral sana-sini dengan pakaian yang lebih sopan. Dia mengingatkan jatuhnya 'harga diri' musik dangdut kontra dengan saat Rhoma Irama menuai kritikan pedas dari pelbagai musisi usai media massa menayangkan 'aksi arogannya' yang memaksa Inul meminta maaf atas goyang ngebornya. Terkait dengan Rhoma Irama, berita teranyar dari Farhan adalah bahwa sang Raja Dangdut ini baru saja 'sharing' ilmu gacoannya ini dengan embahnya musik jazz, yaitu Amerika Serikat, tepatnya di kota Washington DC.

Buatku ini sangat impresif, karena orang kita sendiri -- mungkin termasuk aku -- agak setengah hati menerima kehadiran musik dangdut dengan hati terbuka. Kesannya masih malu-malu, takut dicap ndeso kalo ngaku-ngaku fans Rhoma, Ike Nurjanah, atau Cici Faramida, en mendingan nepuk dada aja deh dengan ngaku penggemar beratnya Diana Krall, Jane Monheit, or else. Kesannya tuh, kalo seneng sama musik jazz kok ya lebih gaya, lebih oke, lebih keren, en bole donk mandang sebelah mata para fansnya musisi dangdut?

Terus-terang, menjadi penikmat jazz bukan perkara gampang, karena nih musik kan ngga jarang suara penyanyi en musiknya suka-suka ati ngalor-ngidul ke mana-mana, namanya juga full improvisasi. Aku pernah coba ikutan nongkrong bareng abang, duduk manis di depan jejeran peralatan audionya, en itulah yang kualami, hehe...

Ini sih kan lebih soal selera toh, mungkin perumpamaan yang sepadan adalah ada orangyang seneng gado-gado ato mie bakso, trus apa yang doyan pizza berhak mengklaim dirinya punya derajat lebih tinggi dari orang yang doyan nasi rames? Ngga kan? Lagian, enakan juga nasi padang, apalagi kalo pake dadar, en aneka kuah gule, rendang, ditambah cabe ijo, dimakan pas lagi laper-lapernya, wuiihh mantaps... Ups, kok jadi ngelantur siihh?? ;)

Monday, March 2, 2009

WANITA CANTIK




Jumat kemarin, ada seorang sahabat yang mengirim SMS kepadaku. SMS yang membuatku terharu hingga berkaca-kaca... Subhanallah, untaian katanya bernas dan dalam, membuatku bertanya pada diriku sendiri, seberapa jarakku tuk menggapai gambaran wanita cantik yang diidamkan oleh Allah Azza wa Jalla?
Dan hamdalah serta istighfar bersahutan, bergiliran, menggema...


"Wanita cantik,
melukis kekuatan lewat masalahnya
tersenyum di saat ia tertekan
tertawa di saat hati sedang menangis
sabar saat dihina
mempesona karena memaafkan...

Wanita cantik,
mengasihi tanpa pamrih
dan bertambah kuat
dalam doa dan pengharapan"


** Ini dikirim khusus untuk wanita sholehah yang setiap hari bertambah cantik dan yang baik, yang dicinta Allah SWT...

Pernahkah teman-teman mendapat SMS sedahsyat ini? Bagi cerita yuuk...